- 15 | Mencari

2.9K 368 244
                                    

HAII CALL ME ANINN🦊

FOLLOW SEBELUM MEMBACA

MAAF APABILA ADA KESAMAAN ALUR, TEMPAT, NAMA, TOKOH, KARAKTER, ATAUPUN PERISTIWA DENGAN CERITA LAIN.

RAMEIN CERITA INI YUK DENGAN CARA VOTE - KOMEN - DAN JANGAN LUPA

RACUNIN TEMEN TEMEN KALIAN

MAKASIH❣️

***

"Cepet ketuk anjir pintunya," gerutu Reynard kesal melihat Fio yang ragu-ragu mengetuk pintu kontrakan Lareina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepet ketuk anjir pintunya," gerutu Reynard kesal melihat Fio yang ragu-ragu mengetuk pintu kontrakan Lareina.

"Ih Kak Rey gak tau apa gue ini deg deg an," jawab Fiorenza ikut kesal.

Alhasil, Elviano lah yang mengetuk. Tak lama, perempuan paruh baya yang ada di dalam rumah membuka pintu.

"Ada apa ya?" tanyanya heran.

"Maaf saya mau tanya. Ibu kenal Lareina?" balas Elviano.

Ibu tadi menaikkan sebelah alisnya. "Kenal. Memang ada apa ya?"

Alfa Wolmand dan Fiorenza menghembuskan nafas lega. "Bisa kami bertemu dengan Lareina?" kata Fiorenza dengan raut wajah ceria.

"Maaf saya memang kenal dengan Lareina, tapi dia sudah pindah setahun yang lalu dari sini."

Raut wajah mereka kembali lesu. Padahal sebentar lagi mereka bisa menemukan bukti, walaupun sedikit.

Elviano mengelus punggung Fiorenza. "Ibu punya nomor telepon Lareina?"

Ibu itu mengeluarkan ponselnya. "Saya masih punya. Semoga saja masih aktif ya," tuturnya yang segera di catat oleh Elviano.

"Ya sudah terimakasih ya Bu," ucap Delvin mewakili.

***

"Nihh minumannya," seru Fiorenza meletakkan minuman chatime yang tadi habis di pesannya bersama Elviano.

"Yeayyy, gue udah cocok kayaknya jadi anak Fio sama si Elvi," ujar Reynard bertepuk tangan layaknya anak kecil.

"Mit amit gue punya anak kaya Kak Rey." Fiorenza bergidik geli.

"Jangan Fi jangan sampai," bela Melvin.

Elviano mengkode Fiorenza agar duduk di hadapannya. Fio mengangguk dan menurut saja.

"Woy duduk berduaan aja Lo pada, tapi gapapa deh biar yang ketiganya setan," gumam Regan.

"Setan? Ini setan," tunjuk Delvin kepada Reynard.

"Anjing Lo Delvin. Gak tadi gak sekarang bully gue terus perasaan," umpat Reynard lalu menyedot minuman bobanya.

"Udah jadi hobi gue sekarang," jawab Delvin tanpa dosa.

WOLMANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang