HAII CALL ME ANINN🦊
FOLLOW SEBELUM MEMBACA
MAAF APABILA ADA KESAMAAN ALUR, TEMPAT, NAMA, TOKOH, KARAKTER, ATAUPUN PERISTIWA DENGAN CERITA LAIN.
RAMEIN CERITA INI YUK DENGAN CARA VOTE - KOMEN - DAN JANGAN LUPA
RACUNIN TEMEN TEMEN KALIAN
MAKASIH❣️
***
Fiorenza keluar kelas bersama teman temannya, mereka semua cukup terkejut saat Alfa Wolmand diam di depan kelas XI IPS 3.
"Hai," sapa Elviano pada Fiorenza.
Fiorenza tidak menjawab. "Hai Kak Elvi, ada apa nih kumpul kumpul disini?" ujar Vania menjawab sapaan Elviano.
"Van pulang yuk!" ajak Delvin seakan sudah dinobatkan menjadi pacar Vania.
"Gue pulang bareng Selena kak," kekeh Vania tidak ingin mengulang kejadian tadi pagi. Dunia serasa milik berdua.
"Maaf ya Del lo sepertinya tidak beruntung." Melvin terlihat cekikikan puas saat Delvin ditolak.
Anthea yang daritadi diam sebenarnya curi curi pandang pada Melvin. Selena yang menyadari itu, menyenggol siku Anthea "Kenapa lo?"
"H–hah terpesona," bisik Anthea takut terdengar oleh Melvin.
Selena menepuk jidat. "Ada ada aja lo An."
Elviano kembali memusatkan pandangan pada sosok gadis yang diajaknya menjalin kesepakatan. Gak diajak menjalin hubungan aja El?
Elviano dengan gesit menarik tangan Fiorenza untuk ikut dengannya, entah kemana.
"IHHH LEPASIN KAK," teriak Fiorenza sambil mencoba melepaskan cekalan tangan Elviano.
Vania yang ingin mengejar Fiorenza malah dicegat oleh Delvin. "Jangan ikutin mereka," titah Delvin penuh penekanan.
"Idih urusan lo apa kak?" sewot Vania tidak suka diatur. Selena yang tadi hendak ikut mengejar pun malah dihalangi oleh Edsel. Bahkan Alfa Wolmand tidak memperbolehkan sedikit pun keempat cewe itu berjalan, apalagi mengejar Fiorenza.
***
"KAK LEPASIN SAKIT," rintih Fiorenza mencoba melepaskan pegangan tangan Elviano.
Elviano yang tersadar akhirnya melepaskan tangan Fiorenza. "Gue bakal jawab pertanyaan lo kak tapi gak dengan cara seperti ini!" Fiorenza mengeluarkan unek unek yang di pendamnya.
"Lo gabisa seenaknya, emang lo siapa? HAH!" ucap Fiorenza dengan nada tinggi.
Elviano tidak menyadari perbuatannya yang mungkin saja melukai Fiorenza. "Gue minta maaf Fi, gue gak sadar. Itu refleks."
KAMU SEDANG MEMBACA
WOLMAND
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *** 𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒂𝒘𝒂𝒍𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒕𝒖𝒍𝒂𝒏, 𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒌𝒎𝒂𝒕, 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂𝒌...