HAII CALL ME ANINN🦊
FOLLOW SEBELUM MEMBACA
MAAF APABILA ADA KESAMAAN ALUR, TEMPAT, NAMA, TOKOH, KARAKTER, ATAUPUN PERISTIWA DENGAN CERITA LAIN.
RAMEIN CERITA INI YUK DENGAN CARA VOTE - KOMEN - DAN JANGAN LUPA
RACUNIN TEMEN TEMEN KALIAN
MAKASIH❣️
***
Sabtu pagi ini Fiorenza sudah siap dengan pakaian simple nya, dikarenakan satu alasan. Mengantar Elviano ke pameran lukisan.
Merasa masih ada yang kurang dengan penampilannya ia berlari ke lantai bawah mencari Tante Audi.
"Tan liat catokan rambut aku gak?!" teriak Fiorenza kemudian mengatupkan bibir setelah melihat sudah ada Elviano yang menunggu di ruang tamu.
"Nyari apa Fi?" tanya Audi yang masih setia memakai baju rumahan, daster.
"Catokan rambut," cicit Fiorenza malu karena diperhatikan oleh Elviano.
"Di kamar Tante. Kemarin kan tante pinjam. Sana ambil!" balas Audi lembut.
"Gajadi deh Tan takut kelamaan," lirih Fiorenza takut jika dicatok sekarang hasilnya malah tidak memuaskan dikarenakan dikejar waktu, mencatok rambut itu wajib bagi Fiorenza. Tapi melihat laki laki di hadapannya ini ia mengurungkan niat.
"Kenapa gajadi?" ujar Elviano dengan satu alis yang terangkat.
"Gajadi takut lama," kata Fiorenza lalu naik ke lantai atas untuk mengambil tasnya.
Tak lama Fiorenza kembali turun. "Yuk," ajak Fio pada Elvi.
Elviano mengangguk dan menyalimi tangan Audi. "Kita pergi dulu ya Tan," pamitnya.
"Hati hati ya El jangan ngebut bawa mobilnya," ingat Audi dengan senyum yang masih melekat di bibirnya.
Fiorenza melambaikan tangan dan berjalan keluar berdampingan dengan Elviano.
Harum pewangi khas mobil laki laki itu yang pertama kali menyeruak ke Indra penciuman Fiorenza saat membuka pintu mobilnya.
"Ngobrol apa aja tadi sama Tante Audi?" kepo Fiorenza ingin tahu.
"Ngobrol kalo gue sekarang temen Lo di sekolah," jawab Elviano tanpa melihat lawan bicaranya, fokus menyetir.
"Tante Audi gak kaget pas Lo ke rumah?"
"Kaget awalnya, tapi gue jelasin ya kaya tadi bahwa gue itu temen sekolah Lo," to the point Elvi tanpa ba-bi-bu.
Fiorenza hanya bisa mangut mangut saja. Tangan Elvi digerakkan untuk menyalakan radio mobil, agar suasana tidak canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
WOLMAND
Jugendliteratur[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *** 𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒂𝒘𝒂𝒍𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒕𝒖𝒍𝒂𝒏, 𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒌𝒎𝒂𝒕, 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂𝒌...