- 13 | Pameran Lukisan

3.5K 414 231
                                    

HAII CALL ME ANINN🦊

FOLLOW SEBELUM MEMBACA

MAAF APABILA ADA KESAMAAN ALUR, TEMPAT, NAMA, TOKOH, KARAKTER, ATAUPUN PERISTIWA DENGAN CERITA LAIN.

RAMEIN CERITA INI YUK DENGAN CARA VOTE - KOMEN - DAN JANGAN LUPA

RACUNIN TEMEN TEMEN KALIAN

MAKASIH❣️

***


Sabtu pagi ini Fiorenza sudah siap dengan pakaian simple nya, dikarenakan satu alasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabtu pagi ini Fiorenza sudah siap dengan pakaian simple nya, dikarenakan satu alasan. Mengantar Elviano ke pameran lukisan.

Merasa masih ada yang kurang dengan penampilannya ia berlari ke lantai bawah mencari Tante Audi.

"Tan liat catokan rambut aku gak?!" teriak Fiorenza kemudian mengatupkan bibir setelah melihat sudah ada Elviano yang menunggu di ruang tamu.

"Nyari apa Fi?" tanya Audi yang masih setia memakai baju rumahan, daster.

"Catokan rambut," cicit Fiorenza malu karena diperhatikan oleh Elviano.

"Di kamar Tante. Kemarin kan tante pinjam. Sana ambil!" balas Audi lembut.

"Gajadi deh Tan takut kelamaan," lirih Fiorenza takut jika dicatok sekarang hasilnya malah tidak memuaskan dikarenakan dikejar waktu, mencatok rambut itu wajib bagi Fiorenza. Tapi melihat laki laki di hadapannya ini ia mengurungkan niat.

"Kenapa gajadi?" ujar Elviano dengan satu alis yang terangkat.

"Gajadi takut lama," kata Fiorenza lalu naik ke lantai atas untuk mengambil tasnya.

Tak lama Fiorenza kembali turun. "Yuk," ajak Fio pada Elvi.

Elviano mengangguk dan menyalimi tangan Audi. "Kita pergi dulu ya Tan," pamitnya.

"Hati hati ya El jangan ngebut bawa mobilnya," ingat Audi dengan senyum yang masih melekat di bibirnya.

Fiorenza melambaikan tangan dan berjalan keluar berdampingan dengan Elviano.

Harum pewangi khas mobil laki laki itu yang pertama kali menyeruak ke Indra penciuman Fiorenza saat membuka pintu mobilnya.

"Ngobrol apa aja tadi sama Tante Audi?" kepo Fiorenza ingin tahu.

"Ngobrol kalo gue sekarang temen Lo di sekolah," jawab Elviano tanpa melihat lawan bicaranya, fokus menyetir.

"Tante Audi gak kaget pas Lo ke rumah?"

"Kaget awalnya, tapi gue jelasin ya kaya tadi bahwa gue itu temen sekolah Lo," to the point Elvi tanpa ba-bi-bu.

Fiorenza hanya bisa mangut mangut saja. Tangan Elvi digerakkan untuk menyalakan radio mobil, agar suasana tidak canggung.

WOLMANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang