HAII CALL ME ANINN🦊
FOLLOW SEBELUM MEMBACA
MAAF APABILA ADA KESAMAAN ALUR, TEMPAT, NAMA, TOKOH, KARAKTER, ATAUPUN PERISTIWA DENGAN CERITA LAIN.
RAMEIN CERITA INI YUK DENGAN CARA VOTE - KOMEN - DAN JANGAN LUPA
RACUNIN TEMEN TEMEN KALIAN
MAKASIH❣️
***
Tubuh Fiorenza masih gemetar takut. Gadis itu di bawa ke taman rumah sakit agar bisa sedikit lebih tenang.
Reynard menyikut lengan Regan tidak paham, ia baru saja selesai menemani kembarannya berganti celana. "Kenapa?"
Regan tidak menjawab. Laki laki itu malah menirukan Grizelle yang tadi mencekik leher Fiorenza. "Paham kaga?" tanyanya.
Reynard dan Melvin sedikit membuka mulutnya masih tidak konek. "Apa si Gan? Otak gue nge bug."
"Del kasih paham Del, cape gue."
Delvin merangkul Reynard kasar seraya berbisik kecil. Melvin menepuk bahu Delvin ingin tahu juga. Kedua kaka beradik itu akhirnya mengangguk mengerti setelah mendengar penjelasan laki laki itu.
"Fi lo gapapa?" ujar Reynard khawatir.
Fiorenza menampilkan senyum kecilnya. "Gapapa, cuma kaget aja."
"Leher lo sedikit merah itu Fi, gak perih?" beritahu Delvin menunjuk leher Fiorenza yang memang memerah.
"Minta obat merah sana Rey!" titah Elviano kemudian.
"Ok." Reynard mengacungkan jempolnya dan segera berlari ke dalam rumah sakit.
"Iket dulu rambutnya Fi," kata Regan yang langsung dengan cepat dituruti sang pemilik surai hitam.
Elviano bisa melihat rasa terkejut dan ketakutan Fiorenza. Laki laki itu mengkode mata agar alfa wolmand meninggalkannya berdua dengan Fiorenza. Mereka yang mengerti langsung menjauh dari kedua insan tersebut.
"Aslian gapapa?" tanya Elviano lembut.
Fiorenza menggeleng sambil memejamkan mata lelah. "Sakit hati El," balasnya sangat pelan tapi masih bisa terdengar oleh Elviano.
Elviano membawa Fiorenza kedalam dekapannya. "Maafin gue ya."
"Buat?"
"Buat semuanya." Elviano tidak bisa menurunkan rasa gengsinya sedikit pun.
"Aneh lo," tukas Fiorenza terkekeh.
"Tadi..."
Elviano bergumam menunggu ucapan Fiorenza selanjutnya. "Gue gak bisa bales perbuatan Grizelle."
"Kenapa? Lo mau mati di cekek Grizelle gitu aja? Masa gak ada pembalasan si?" gerutu Elvi masih mendekap Fiorenza.
"Bodoh lo," lanjut Elvi membuat Fiorenza melepas dekapan laki laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WOLMAND
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *** 𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒂𝒘𝒂𝒍𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒕𝒖𝒍𝒂𝒏, 𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒌𝒎𝒂𝒕, 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂𝒌...