My Bayi Boyfie [End]

01.

Kalau kucing selalu nurut dan manja didepan majikan, kalau aku selalu nurut dan manja cuma didepan kamu😎.

'Alex Garelian'

........................................................................

Keributan kembali terjadi di Jalan Jendral Sudirman nomer 23, tawuran antar pelajar dari SMA Bayhangkara kembali mereka lakukan.

Aksi pelemparan batu dan bom molotov terus terjadi, sejumlah warga dan pesepeda motor memilih mencari jalur lain. Tak ingin terkena imbas dari aksi ugalan siswa-siswa SMA itu.

"Hahaha, mampus lo!" seru seorang Siswa berwajah tampan dengan rambut pirang hasil cat korea mahalnya.

Wajah yang sudah mendapat bekas disudut bibir dan lebam itu tampan bersemangat. Dia memukul lawannya dengan riang gembira.

Rambut lebatnya yang terdapat sedikit poni didahinya itu berkibar layaknya di iklan shampo Rejoice.

Seringai penuh aroganisme terlihat diwajahnya.

"Lo semuaaa, bukan lawan dari SMA Bayhangkara!" ejeknya.

Lawannya tentu saja tak terima, mereka hendak melawan namun sirine mobil terdengar mendekat, sontak semuanya membubarkan diri.

Termasuk remaja tadi.

"Wiih, gila lo Lex. Keren banget tadi pas lo tendang burung si Ajo!" pekik Rino kagum, dia tak habis pikir Alex berani menedang burung lawannya.

Alex tertawa pongah. "Alex, gituloh." balasnya sombong.

Mereka tertawa bersama menikmati kemenangan tertunda hari ini. "Balik ke sekolah?" tanya Rian, si cogan berkaca-mata.

Alex mengangguk, dia merogoh kantung celana sekolahnya dan melihat apakah ada Notif dari Pacar tersayangnya disana.

Dan woilah, beneran ada.

Dengan semangat menggebu, Alex menekan tombol icon berwarna hijau di bagian atas Whatssapnya. Dia menelepon langsung pacarnya itu.

Di dering ke 3, barulah diangkat.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikum Sallam. Alex, kata bodyguard aku tadi, kamu tawuran lagi?" ah, suara lembut itu sangat membuat Alex berdebar.

Bahkan jantungnya tak bisa diajak kompromi saat ini. Dia tersenyum malu, kemudian mengangguk walau tau gadis itu tak akan melihat anggukannya.

Teman-temannya ada yang bergidik ngeri melihat raut wajah Alex. "Hueek, jijik." Enyo langsung pura-pura muntah liat muka Alex barusan.

"Bilang aja, lo iri." celetuk Deden.

Enyo mencibir tanpa suara.

"Hehe, iya aku tawuran. Hukum aku dong~" ujarnya bernada.

Gadis diujung sana tertawa pelan "Baiklah, nanti malam datang ke Apartemenku. Biar aku makan kamu, rawr!"

"Hahaha, apaan sih Arita. Malu aku."

"Punya malu juga kamu."