08.

27.1K 2.2K 59
                                    

Yash, jangan lupa voment banyak-banyak ya semuaa, aku tunggu hehehe.

........................................................................

Kelas Alex pagi ini sangat amat berisik, siapa lagi pelakunya jika bukan Alex dan teman-temannya.

Contohnya saja si Deden, remaja asal Sunda itu asik bernyanyi didepan kelas.

Jangan tanya dimana gurunya, Guru botak pelajaran MTK yang bernama Pak Juki undur diri duluan, sebelum strokenya kambuh melihat tingkah muridnya.

Ditangan Deden ada botol tupperware warna pink milik cogan kalem kita yang bernama Rian. Ganteng-ganteng tupperwarenya pink, pft.

Pinggul Deden digoyang kekanan dan kekiri, dia menyanyikan lagu yang akhir-akhir ini sering diputarkan Uminya di rumah. "Asadun, Singa," Deden memukulkan tupperware tadi ke meja milik Siti.

Bendahara kelas mereka "Deden! Tupperware gue jangan lo pukul gitu anjrit!" seru Rian kesal.

Deden tak perduli, dia kembali bernyanyi "Namirun Harimau,"

Bum!

Deden kembali memukul tupperware Rian ke meja. "Timsahun Buaya,"

Bum!

Pokoknya, setiap jeda lirik yang dinyanyikannya. Dia akan memukulkan tupperware Rian ke meja milik Siti.

"Dubbun Beruaaaaaaaang, Thu'baaaaanuuun ulaaaaaaar." saat berada dilirik ular, Deden menunjuk kearah Rino yang sedang membongkar tas Deden dan mengambil pocky coklat miliknya.

Yang ditunjuk tak sadar, Alex sendiri hanya menggeleng pelan melihat tingkah aneh temannya itu. "Temen lo, Ga." celetuk Enyo pada Yoga.

Yoga sontak menggeleng cepat. "Maaf ye, gue gak ngerasa temenan sama bekantan." ujarnya parno.

Deden sendiri masih asik bernyanyi "Hisonuuuun kuda, Fillun gajaaaaaaaaah" nyanyinya semangat, pada lirik gajah dia menujuk pada Cio, remaja laki-laki tergendut dikelas mereka.

Padahal berat badan Cio hanya 80 kg, tapi memang dia yang paling gendut sih, rata-rata berat badan teman sekelasnya itu dari 40 kg sampai 70 kg, cuma dia yang 80kg.

Padahal Cio imut banget, pipinya chubby, bibirnya sewarna cherri dimusim semi. "Jahat banget lo Deden!" ketus Sarina si Sekretaris kelas.

Btw, Sarina itu galak. Dan Sarina adalah pacar Cio, jadi dia gak suka kalau ada yang ngatain pacar chubbynya itu.

Cio hanya tersenyum simpul, dia mengelus rambut Sarina pelan "Gak papa, uda jangan marah Sar." tenang Cio pada kekasihnya.

Sarina menghela napas kasar, lalu mengangguk. Kemudian lagu kembali terdengar dari belah bibir seksi Deden.

"Qirdun, MONYEEEEET!!" nyanyinya semangat dengan tangan yang menunjuk kearah Alex.

"BANGSAT LO! GUE DARITADI DIAM YA BAJING!" amuk Alex kesal sembari melempar spidol dimejanya kearah Deden. Dan sialnya remaja itu mengelak.

Dia memeletkan lidahnya kemudian kembali bernyanyi. "Sinjaaaabun, tupaaaaaai." nyanyinya lagi seraya tangan yang menunjuk kearah Enyo.

Enyo diam saja, tatapan santai dia layangkan pada Deden yang sudah selesai bernyanyi dan tersenyum puas. "Gue tau, gigi gue kayak kelinci. Tapi kenapa lo harus nyamain gue sama Sinjabun." ujarnya malas.

Deden tertawa kuat. "Ya gapapa, bagus kan disamain sama tupai." cetusnya mengejek, dia melempar tupperware Rian kembali pada pemilknya.

Kemudian berjalan kearah mejanya yang ada disebelah Yoga. "Huh, capek beut gue nyanyi didepan." keluhnya pada Yoga dan tentu saja Yoga gak perduli.

Kita abaikan si Deden, kini kita beralih pada Alex yang sedari tadi memandang ponselnya. Berharap Arita mengiriminya pesan singkat atau apapun lah itu.

Helaan napas lesu terdengar. "Arita masih marah, atau enggak sih. Kok dia gak ada chat gue lagi." cicitnya sedih.

Biasanya sih, Arita bakalan ngechat dia, atau gak ngespam supaya dia jangan lupa makan. "Kangen..." gumamnya sembari melipat tangan dimeja dan menelusupkan wajahnya disana.

Entahlah, Alex rasa kunjungan Arita kemarin terasa hambar, nampaknya sih Arita masih sama sama dia.

"Arita, Alex kangen.." lirihnya parau.

Alex tak tau, jika perasaanya sudah sedalam ini pada Arita.
























Tbc.

Syalalallaa

My Bayi Boyfie [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang