15.

15.6K 1.5K 51
                                    

Alex dan teman-temannya sudah sampai di Pranciss, mereka berganti pakaian di Mansion mewah keluarga Yoga.

Nantinya mereka akan tidur di Mansion keluarga Rian. Alex tak pernah tau jika teman-temannya adalah orang kaya melintir.

Saat ini mereka berada di mobil Alphard keluarga Yoga. "Rian, lo tau dimana Restorannya?" tanya Alex, dia yang mengemudi mobil.

Hitung-hitung balas budi, masa dia gak ngelakuin apapun setelah dibantu sebanyak ini.

Rian mengangguk pelan, dia tengah memainkan macbook Applenya. Mencari dimana letak restoran yang akan mereka datangi.

"Ada di sekitar Jln. Forenst." cetusnya.

Alex mengembangkan senyumannya, dia tak sabar bertemu dengan Arita lagi. Sedang apa ia saat ini.

"Tapi, kenapa Kak Arita pergi tapi lo gak dikasih tau?" tanya Rino heran.

Alex terdiam. "Mungkin dia muak sama lo Lex, jadi dia buat kayak gini supaya lo mutusin dia." celetuk Clario santai.

"Oh, atau Kaka Arita udah males pacaran sama cowok labil kayak lo, jadi dia pergi." sahut Enyo kalem.

"Mungkin aja Kak Arita dijodohin, makannya dia gamau lo tau." sambung Rian.

"Kayaknya sih hubungan lo sama Kak Arita gak disetujui, makannya dia menjauh dan menenangkan diri." ceplos Yoga santai.

"Karena lo labil kali ya, dahtu lo juga masih SMA, usia kalian tuh beda 3 tahun. Mungkin orang tua Kak Arita gak setuju." guman Deden.

Alex diam, tapi bahunya bergetar kuat dengan bibir yang melengkung kebawah. Membayangkan semua itu benar, membuat Alex takut setengah mati.

Bagaimana jika itu semua benar, bagaimana jika Arita memang mau memutuskan hubungan mereka, Alex gamau putus..

"Hiks..HUAAAAAAAAA GUE GAMAU PUTUUUSSS HUAAAAAAAA." Mereka terkejut bersamaan, mendengar pekikan Alex yang memekakan telinga mereka.

Deden melirik mereka semua. "Lo sih, ngapain ngemeng kayak gitu." bisiknya pada Yoga yang ada disebelahnya.

Alex masih menangis, sampai ingusnya beleberan tak karuan. "Cup-cup anak mami, jangan nangis atuh." bujuk Enyo seraya menyeka ingus dihidung Alex.

"Keluarin ingusnya Nak~" Alex langsung mengeluarkan ingusnya, setelah Enyo selesai dengan ingus Alex dia kembali menangis.

"Hiks..huhuu..hiks."

"Udalah, jangan pesimis gitu. Posthink aja."

"Bener tuh, mungkin aja Kak Arita seling-"

Buagh!

"Ih! Babinye!" Kepala Cla baru saja digeplak sama Rino. "Changkemmu." tegurnya kalem.

Clario hanya mengumpat pelan.

.......

Arita masih sibuk di dapur, Restoran mereka semakin hari semakin ramai, dia bahagia tapi juga merasa sedih. Apa kabar Alex disana ya.

"Chef, someone ask about you." Arita menoleh saat Anggria mendekati dan mengatakan hal itu padanya.

"Siapa?" tanya nya, Anggria tak menjawab karena sudah keduluan sama seseorang yang menerobos masuk ke dapur Restoran.

"HUAAAAAAAA ARITAAA YOU BASTARD!!" Mata Arita melotot tak percaya, Alex berlari kearahnya dan langsung menerjangnya dengan pelukan.

Arita masih shock, kedua tangannya menggantung diudara.

"Huaaaaa..hiks..kamu jahat..hiks..kamu tinggalin aku..hiks..huaaaaaaaaa.." Arita tertawa pelan, hampir saja dia memeluk Alex.

Namun kini dia ingat tentang larangan orang tuanya. Dengan paksa dia melepas pelukan Alex, memegang bahunya kuat.

Menatap mata sayu Alex dengan tatapan dinginnya. "Hiks..Arita.." isak Alex takut.

Arita mendorong tubuh Alex agar menjauh darinya. "Mau apa kau kemari?" tanya nya tak suka.

Hati Alex serasa diremat sampai hancur, air mata kian mengalir begitu derasnya. "A-arita..hiks..kamu kenapa..hiks.." Alex berusaha menggapai Arita.

Tapi gadis itu malah memundurkan langkahnya dan berpaling. "Pergilah, aku tak mau melihat wajahmu lagi." usirnya kasar.

Kemudian pergi meninggalkan Alex yang termangu ditempat. "Lex, kita balik aja-"

"ENGGAK!!..hiks..AKU GAMAU PERGI TANPA KAMU!!..hiks..HUAAAAAAAA ARITAAAAAA..hiks ARITAAAAAA!!" Alex meronta dicengkraman Rian.

Yoga dan Deden langsung menarik Alex agar keluar dari dapur Resto tersebut, tak mau menimbulkan kekacauan lebih besar lagi.

"Rita, kamu yakin dengan semua ini?" tanya Ben ragu.

Arita mengangguk pelan, dia merogoh kantung celananya dan meraih ponselnya. "Halo, Oma. Arita setuju untuk pertunangan dengan Ben." ujarnya tenang.

"Waah bagus lah, Oma akan segera menyiapkan keperluan kalian."

Arita meyakinkan dirinya, jika ini adalah yang terbaik.























Tbc.

Syalalalal, masih ingat syarat happy ending gak?

My Bayi Boyfie [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang