23

26K 1.8K 153
                                    

Vote dan komen yaa😾.

........................................................................
Alex tak sabar, hari ini adalah hari pernikahannya setelah lamaran 6 bulan yang lalu. Alex tak tahan, dia tak mau menunda terlalu lama.

Enyo mendekatinya, kemudian meraih tisu dan menyeka keringat dari dahi Alex.

"Tenang, jangan gugup gitu atuh anak Mama." ujar Enyo.

Dia tak melanjutkan studinya, Enyo sendiri bukan lah dari keluarga terpandang, dia hanya orang biasa, saat ini Enyo bekerja sebagai baby sitter anak seorang janda muda.

Tak apalah, Enyo juga menikmatinya.

Alex mengangguk pelan. "Makasih ya Nyo, lo emang temen terbaik gue." ujar Alex sembari memeluk Enyo.

"Woi! Jadi temen baik lo cuma Enyo? Gue enggak? Wah jahat lo sumpah!" Alex tertawa mendengar protesan Yoga.

"Enggak Tuan Muda, semua juga karena bantuan Helikopter lo sama Rian, gue berterima kasih sama kalian." ujarnya tulus.

Yoga berdecak, begitu juga dengan Rian. Mereka mendekat dan ikut memeluk Alex, jangan lupa Deden dan Rino.

Dimana Clario? Dia sudah pergi ke Amerika, melanjutkan studinya disana.

"Gak nyangka, lo duluan nikah." celetuk Rino bangga, dia senang karena akhirnya kisah cinta Alex dan Arita berakhir di pelaminan.

Perjuangan mereka selama ini tak sia-sia. "Bentar lagi Enyo nyusul! Lo semua tau gak, semalam dia pulang bareng sama Maminya anak yang dia asuh, gila woi masih cantik banget gila." celoteh Deden semangat.

Lambe turah emang.

Enyo berdehem, dia jadi teringat ciuman di mobil bersama Hera semalam. Pipinya perlahan berubah menjadi kemerahan.

Alex menyadari itu. "Gilaaaa, Enyo udah ketemu jodohnya!" pekiknya semangat.

"Apaan sih! Dia cuma bos gue." sergah Enyo malu.

"Umurnya berapa Nyo?" tanya Rian.

"22 tahun."

"Heeh, beda 4 tahun aja kok, gas lah gas. Apalagi dia kaya ya Nyo, CEO parfum dari yang gue denger." seru Deden. Dia akan sangat senang kalau Enyo mendapat wanita itu.

Enyo menunduk, dia..merasa rendah kalau menginginkan wanita itu. "Yah, kalau jodoh gak bakal kemana." jawab Enyo seadanya.

"Ngomong-ngomong, Yoga kemarin kena tampar sama Asisten barunya loh." ceplos Rian membuka gosip baru, semua langsung memandang kearah Yoga.

Remaja 18 tahun itu menggerutu kesal, dia menjalankan perusahaan milik Ibunya, dia tak suka bekerja diluar, Ayahnya menyuruhnya untuk melanjutkan tambang emas mereka.

Tapi Tuan Muda Yoga tak mau, panas katanya. Jadi dia mau di Perusahaan saja, adem.

Dan juga Yoga kuliah di UGM, sama seperti Rian, Alex dan Deden.

Rino, dia memilih untuk membuka usaha Baby Daycare, siapa yang tau kalau dia ternyata sangat menyayangi anak bayi.

"Jangan ungkit, rasanya gue pengen cekek cewek itu. Anjir muka ganteng gue kena cap 5 jari."

Mereka hanya mampu tertawa saja, lucu mendengar cerita kehidupan mereka yang baru.

Tak lama, pengantin wanita masuk, membuat jantung Alex berdebar cepat, Arita sangat cantik. Duh, jantung Alex tak tahan.

Gadis itu duduk disebelah Alex, membuat jantung Alex semakin tak terkendali. "Tenang, jangan gugup gitu ah. Tangan kamu gemetar itu." Alex tersentak.

Dia hanya mampu tersenyum gugup, semoga saja dia tak salah menyebut nama Arita nantinya. "Semangat bro, jangan lupa nanti malam buka segel!" bisik Deden sebelum dia duduk.

Alex semakin tremor, keringat sudah menjalari wajahnya. Enyo kembali beraksi. "Tenang anak mama, jangan gugup." bisiknya sembari menyeka keringat.

Alex mengatur pernapasannya, kemudian mengangguk. Dia sudah siap.

"Baiklah kita mulai ya Ijab Qobulnya." intruksi penghulu, Alex mengangguk dan mulai menggapai tangan penghulu.

Dan setelah ini, dia dan Arita akan resmi menjadi sepasang suami istri, penantian Alex terbayar. Apalagi kini dia mulai belajar bisnis untuk melanjutkan perusahaan Papanya.

Setidaknya, dia sudah punya rumah pribadi dan tabungan untuk keluarganya dan Arita kelak.





































Bersambung


My Bayi Boyfie [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang