28

6.6K 313 0
                                    

Alex menghela napas panjang kembali, sudah seminggu Arita menghindari Alex karena masalah Casey.

Hari ini Alex memutuskan untuk menjemput Arita di depan Restoran tempatnya nekerja. Alex sudah menunggu selama 30 menit.

"Arita lama" gumamnya lesu. Alex mengetuk stirnya pelan seraya bersandar di kursinya.

Tak sabar, dia beranjak dari duduknya lalu keluar dari dalam mobil. Tak lupa memakai masker dan topi hitamnya.

Bertepatan dengan Arita yang baru keluar dari dalam Restoran bersama seorang asisten chef di sebelahnya.

"Arita!" panggil Alex semangat.

Arita menoleh dan mendengus tak suka, untuk apa pria ini datang menjemputnya.

"Makasih atas sarannya ya dek. Kakak pulang dulu" ujarnya pada asisten Chefnya tadi.

Asisten itu mengangguk, dia menepuk bahu Arita 2 kali lalu pergi berlalu.

Sepergiannya pria tadi, Arita hanya diam seraya masuk ke dalam mobil.

Alex diam, helaan napas kasar kembali dia keluarkan dan ikut masuk ke dalam mobil.

Brak.

Alex menatap Arita yang sibuk meletakan tasnya di dashboard. "Arita, kamu masih ngehindari aku" ujar Alez pelan.

Arita terdiam, kemudian menoleh ke arah Alex "Enggak, uda ya Lex. Aku ngantuk, mau tidur" ujarnya malas seraya memakai headset di kedua telinganya.

Menyandar di kursi mobil lalu memejamkan matanya. Alunan musik pop langsung mengalun dikedua telinga Arita.

Alex menunduk lesu, bibirnya melengkuk ke bawah dan sedikit bergetar. Dia menyalakan mobilnya lalu mengendarainya pelan.

Sepanjang jalan, Alex hanya terdiam dengan air mata yang terus menetes.

Dia merindukan Arita yang selalu memanjakannya, dia merindukan Arita-nya.

Kapan Arita-nya kembali "Hiks..Arita masih marah..." isaknya pelan.

Dia tak merasa hidup beberapa hari ini, Arita menjauhinya, tak pernah memeluknya lagi. Seakan jijik dan sangat anti dengan Alex.

"Alex ngaku salah....hiks...maafin aku.." isaknya sembari menyeka air matanya pelan.

Isakan Alex menganggu Arita, dia membuka matanya perlahan dan menoleh.

"Nangis?" tanya Arita datar.

Alex tersentak, dia menyeka kasar air matanya dan berusaha menahan isakannya.

"Eng-enggak kok, Aku gak nangis.." .

Arita mendengus, dia mengelus rambut Alex pelan. Membuat pria itu tersentak kaget "Arita udah gak marah?" tanya nya penuh harap.

"Berhenti menangis, aku udah gak marah, asal kamu janji untuk enggak biarin cewek manapun meluk apalagi nyentuh kamu."

Alex menggigit bibir bawahnya kuat, kemudian menepikan mobilnya di pinggir jalan raya yang tak terlalu ramai.

Tanpa menunggu lama, Alex memeluk Arita sangat erat dan menangis di bahunya.

"Alex kangen sama Rita hiks..Rita jauhin Alex terus..hiks..Alez jadinya sedih.." racaunya sedih.

Arita mengerjab pelan, dia mendengus geli kemudian mengelus punggung Alex.

"Maaf ya, aku gak suka suami aku dipeluk perempuan lain. Maaf udah jauhin Alex" bisik Arita lembut.

Alex mengangguk senang "Alex juga minta maaf..hiks..maafin hiks.. jangan jauhin Alex lagi"

"Iya, aku janji"

"Hiks..kangen.."

"Manja banget suami kecil aku ini..."

Alex tertawa pelan di bahu Arita, mendusel pelan disana dan menciumi leher Arita.

"Aku cinta banget sama kamu, sangat mencintaimu. Jangan pernah jauhin aku lagi..aku kesepian..hiks.."

Arita mengangguk "Aku juga mencintaimu.." bisik Arita lembut.

Untung saja, kesalah pahaman ini sudah berakhir. Alex bisa bernapas lega.
























Bersambung































My Bayi Boyfie [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang