12.

17.7K 1.7K 59
                                    

Vote dan komen yuuk, lihatlah betapa jimplangnya mereka dan membuat Ryn tertekan😾.

........................................................................
Alex membereskan barang-barangnya dengan cepat, setelah Guru keluar dari dalam kelas. Alex langsung keluar dari mejanya dan berlari keluar kelas.

"ALEX! TUNGGUIN GUE!!" seru Clareta seraya mengejar.

"Guys, kejer!" ajak Enyo seraya berlari mengikuti Clareta, diikuti Rian, Deden, Rino dan Yoga.

Mereka berlarian di kodiridor sekolah, seakan tengah bermain hide and seek jika seperti itu. Alex mengerahkan seluruh tenaganya untuk berlari cepat.

Dia harus segera menemui Arita dan meminta perlindungan. "NYERAH AJA NAPA LO CEWEK LINTAH!" jerit Yoga kesal.

Clareta tak perduli, dia terus mengejar Alex, Rian dan Rino sudah menyusulnya dan kini ada didepannya. Dibelakangnya ada Enyo, Deden dan Yoga.

"ARRGHHH ALEEEEX TUNGGUIN GUEEEEEE." teriaknya kesal.

Semua murid menonton tingkah mereka yang aneh. "Ada apaan sih mereka." gumam Guru BK.

Sampai akhirnya Alex sampai diluar sekolah, tepatnya di halaman sekolah dekat parkiran. Raut wajah Alex nampak bersemangat saat melihat Arita tengah berdiri didekat mobil Tesla nya.

"ARITAAA TOLONG A-"

Bruagh!!

Naas, Alex kesungkur ketanah kering halaman sekolah, tubuhnya telungkupan ditanah berdebuh. "ALEX!!" seru Arita dan Clareta bersamaan.

Arita berlari cepat mendekati Alex, bahkan terlalu cepat sampai Clareta keduluan. "Lex, Ya Allah." Arita membantu Alex untuk bangun.

Dahi, hidung dan dagunya berdarah, matanya juga memerah dan berair, dia mau nangis, tapi ini masih lingkungan sekolah.

Arita dengan sigap menggendong Alex ala bridal. "Lex, lo gak papa!?" tanya Enyo khawatir. Alex diam, dia menyembunyikan wajahnya didada Arita.

Bahunya bergetar pelan, malu dan sedih campur jadi satu dihatinya, apalagi yang nontonin dia itu rame. "Kakak duluan ya." pamit Arita seraya membawa Alex ke mobilnya.

Mereka mengangguk. "Kasihan, pasti Alex malu." gumam Rian.

Mereka tak menyadari seseorang disini, menatap penuh kekaguman pada Arita. "Gila, keren banget." bisiknya terpesona.

✨✨✨✨

"Eumh..hiks.." Arita memandang Alex dengan tatapan sendu. Dia tengah membersihkan wajah Alex dengan tisu basah, karena wajah Alex penuh dengan debu.

Air mata terus saja mengalir dari matanya, sakit sekali wajahnya saat ini. Arita meraih tisu kering lalu mengeringkan wajah Alex.

"Tahan ya, mau aku kasihin betadine." dahi, hidung dan dagu Alex lecet, masih mengeluarkan darah.

Alex mengangguk pelan, isakan masih saja terdengar. "P-pelan-pelan.." lirihnya sesenggukan

Arita tertawa pelan, dia mulai memberikan betadine ke luka diwajah Alex. Cowok itu memejamkan matanya dan menggigit bibirnya kuat.

Setelah 2 menit, akhirnya selesai. "Sakit?" tanya Arita lembut.

Alex membuka matanya, kemudian menangis keras.

"SAAKIIITT HUAAAAAAAAAA..hiks..hiks..MUKA ALEX JADI JELEEEEEEEEK..HUAAAAAAAA"

Arita langsung membawa Alex ke pelukannya dan menenangkan kesayangannya. "Cup, cup. Alex masih ganteng kok, uda ah jangan nangis, ntar kena lukanya." bujuk Arita.

Alex sih maunya berhenti nangis, tapi tangisannya tak juga berhenti.

"Sakit..hiks..sakit Ta..hiks.."

"Iya, makannya lain kali jangan ceroboh.."

"Huhuuu..hiks.."

"Udah diem ah.."

"M-mau...hiks..nenen.."

"Loh? Tumbenan. Katanya kamu gamau nenen lagi."

Alex menggeleng lucu. "Mau nenen..hiks.." pintanya lagi.

Arita terkekeh gemas, dia mengecup pipi Alex kemudian memangku tubuh Alex, memposisikan tubuh kesayangannya itu dengan benar.

"Habis ini, bobok ya."

"Heeum."

Arita mengelus rambut Alex lembut, menghantarkan rasa senang dihati Alex akan perhatian Arita.

Arita hanya ingin menikmati waktu berdua dengan Alex selagi dia bisa.

Karena..ya banyak masalah yang hadir dan akan menghancurkan hubungan mereka.

Arita hanya berharap, jika memang Alex bukan takdirnya ya tak apa, tapi setidaknya mereka akan menjalani masa bersama selagi bisa.

Tak ada yang tau apa kejadian mendatang.

Arita hanya mau mekukan semua yang dia bisa bersama Alex.

Selagi keluarganya belum bergerak untuk memisahkan mereka, Arita harus memanfaatkan waktu sebaaik mungkin.

"Aku sayang banget sama kamu.."

Arita sayang Alex, tapi kalau takdir tak menghendaki dia bisa apa.

Arita ingin memberontak, tapi dia tak cukup kuat.
































Tbc.

Syalaallalala

My Bayi Boyfie [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang