10.

23.2K 1.9K 32
                                    

Vote dan komen karena itu sangat membantu, lihatlah betapa jimplangnya mereka dan membuat Ryn tertekan😾.

........................................................................
Alex berlari pelan kearah stand permen kapas, dia sudah mengganti seragamnya dengan pakaian yang Arita bawa.

Celana pendek selutut berwarna biru muda, dan sweater oversize berwarna putih. Tak lupa kupluk yang juga Arita bawa.

Hari ini dia mendapat jadwal liburan, jadi dia ingin menggunakan liburan 2 hari ini untuk Alex.

"Aritaaa, aku mau iniii." mintanya semangat, matanya berbinar-binar memandang Arita. Gadis itu hanya bisa terkekeh pelan, dia mendekati Alex dan merengkuh pinggangnya.

"Mau berapa? Ambil aja." ujar Arita lembut.

Senyum Alex semakin lebar, dia mengambil 3 bungkus permen kapas.

"Duh, adiknya manis banget ya Neng. Ganteng juga ih." puji bapak tukang permen kapas, Arita tersenyum sopan, dia mengeretkan rengkuhannya dipinggang Alex.

"Haha iya ni Pak, Mama saya dulu ngidam madu makannya adik saya bisa semanis ini." balas Arita sopan.

Alex mendelik, siapa yang dia sebut adik!?. "Ini uangnya Pak." Arita memberikan selembar uang 50 ribu rupiah.

Saat penjual tadi hendak memberikan kembalian, Arita menolak. Dia bilang kembaliannya untuk Bapak aja, baru setelahnya mereka kembali berjalan.

Tangan Arita masih nangkring dipinggang Alex, tapi Alexnya hanya cemberut dengan bibir yang belepotan bekas permen kapas.

"Kenapa hem? Kamu kok cemberut?" tanya Arita lembut, seakan tau isi hati sang kekasih.

Alex diam, tapi dia memilih untuk mengecup singkat pipi Arita. "Iih, lengket tau Lex." keluh Arita pelan, dia mengambil tisu basah ditas slempangnya.

Pertama dia membersihkan pipi dan sekitar mulut Alex, baru setelah itu pipinya yang juga terkena permen.

"Kenapa kamu bilang, aku adik kamu." cicit Alex.

Alex tau itu bercanda, tapi tetap saja dia sedih karena tak diakui sebagai kekasih Arita. Apa dia terlalu muda untuk Arita? Tapi kan jarak usia mereka hanya 3 tahun.

Arita tertegun, dia tak tau kalau Alex akan memikirkan candaan tadi. Arita menarik Alex untuk duduk dibangku yang dekat dengan wahana permainan komedi putar.

Setelah mendudukan Alex, Arita berjongkok didepan Alex, tangannya bertumpu dipaha sang kekasih.

"Maaf ya, aku fikir kamu gak bakal tanya soal itu. Aku cuma bercanda sayang." jelasnya merasa bersalah.

Alex menunduk, bibirnya melengkung kebawah dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Hidungnya memerah disertai bibir yang mulai bergetar.

"A-aku..kira..hiks..kamu malu punya pacar lebih muda dari kamu..hiks.." isaknya lucu. Arita menggigit bibir bawahnya menahan gemas.

Perlahan dia berdiri dan menunduk, mengecup pipi Alex lembut, kemudian berbisik. "Gimana aku bisa malu, kamu punya pacar semenggemaskan kamu Lex."

Seseorang, tolong jantung Alex. Ucapan Arita membuat jantungnya berdisko didalam sana. "Hiks..aku maluuuu Aritaaaaaa." rengeknya sembari memeluk Arita erat.

Menduse didada Arita adalah hal yang sangat Alex sukai. "Udahan ya nangisnya, sekarang kita lanjut lagi jalan-jalannya." ujar Arita.

Alex mengangguk, dia melepas pelukannya kemudian berdiri. Dan kembali memeluk Arita "Sayang banget sama Arita." bisiknya tulus.

Arita terhenyak, kemudian senyum manis terlihat diwajahnya. "Sayang juga sama Alex." gumamnya.

Mungkin, ini awal yang manis dengan akhir yang tak bisa diduga.

































Tbc.

Wohoooooo aing kambek guyyysss

My Bayi Boyfie [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang