Vote gengs💃
.
.
.Alex duduk diluar kamar inap Arita, bukan duduk dikursi melainkan duduk dilantai sembari memeluk lututnya.
"Hiks..huhuu..hiks.." isaknya pilu, Deden, Enyo, Rian, Clario dan Rino menemaninya di luar. Dimana Yoga? Dia ada di kamar Arita.
Rian ikut duduk dilantai, diikuti yang lainnya. "Tenang Lex, pasti ada yang salah disini. Gue bakalan suruh mata-mata keluarga gue cari tau semua ini." ujar nya menangkan.
Alex masih sesenggukan, dia tak menyangka hal ini akan terjadi, Arita malah menahan Yoga di kamarnya dan mengusir Alex.
Kenapa, apa salah Alex? "Hiks..salah gue apa..hiks..kenapa Rita malah sama Yoga..hiks.." isaknya sesenggukan.
Tak ada yang menjawab karena mereka juga tak tau, rasanya Alex ingin menghancurkan semuanya, kenapa, kenapa, KENAPA!?.
"Huaaaa..hiks..huhu..hiks..huaaaaaa.."
Tak ada yang tau harus melakukan apa, mereka hanya diam mendengarkan tangisan Alex.
Krieet.
Semua mendongak, Yoga baru saja keluar dari kamar inap dengan wajah tampannya yang bersemu merah. Alex menggeram kesal, dia berdiri dan mencengkram kerah baju Yoga.
"Anjing! Gausah kayak gitu muka lo! Ngapain tadi lo di dalam hah!?" makinya keras.
Yoga diam, dia mengerjab pelan kemudian menepis tangan Alex dibajunya. "Kak Arita nyuruh lo masuk, sana." ketusnya kemudian berlalu pergi.
Dia menahan debaran di dadanya, sial, dia baru tau kalau Arita secantik itu. "Huft, ingat Ga. Kak Arita pacar sahabat lo, jangan ditikung.." bisiknya hampir gila.
Benar, Tuan Muda Yoga. Anda harus mengingat point penting itu, jangan pernah menikung cinta milik sahabatmu.
Kini Alex sudah masuk ke kamar Arita, dia berjalan mendekati Arita yang kini menatapnya penuh, ditangannya ada kain basah.
"Kenapa?" tanya Alex pelan.
Dia berdiri disebelah kasur Arita. "Sini, deketan." perintah Arita, Alex menurut, dia mendekatkan wajahnya pada wajah Arita.
Gadis itu mengusap kasar bibir Alex, bukan sekali. Tapi berkali-kali, sampai bibir itu berdarah. "Sa-kit..Ta.." lirihnya takut.
Arita diam, dia terus mengusap bibir itu sampai akhirnya selesai. Wajahnya memerah antara sakit dan malu.
"Aku udah hilangin bekas perempuan gatel itu. Mulai sekarang jangan sekali-kali nyoba ciuman sama cewek lain." gumam Arita malas.
Alex mengerjab pelan, sedetik kemudian air matanya menerobos keluar. "Hiks..maaf..Ta..hiks..dia maksa aku, akunya gamau.." ucapnya terbata.
Arita mengedik, kemudian melempar kain itu.
Tak perduli, yang penting bekasnya sudah Arita bersihkan. "Aku tak suka, milikku disentuh hama lain." cetusnya tenang dan absolute.
Alex mengangguk cepat, senyum disela darah dibibirnya saat ini, dia senang karena Arita tak mendorongnya menjauh.
"Makasih.." bisiknya haru.
Arita mengangguk tak acuh, jujur saja dia masih marah tapi ini kesempatan emas agar mereka bisa bersama.
Arita tak mau kekanakan dengan malah mendorong Alex menjauh, setidaknya dia sudah cerita pasa Yoga dan meringankan sedikit beban dihatinya.
Yoga sendiri bilang, kalau Alex memang dipaksa.
Bersyukur jika memang Alex dipaksa dan bukan karena keinginannya sendiri.
Arita tak perlu merasa was-was atau perasaan buruk lainnya.
Alex tak menghianatinya tapi dia hanya kelepasan membiarkan bibir yang bahkan belum pernah Arita cium itu dicium orang lain.
Memang menyebalkan, tapi itu sudah lewat jadi yasudahlah mau dibuat apalagi.
Tbc.
Kalian mau happy ending?
Atau.
Sad Ending?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bayi Boyfie [End]
Teen FictionAlex, cowok troublemaker yang akan berubah menjadi kucing manja jika berhadapan dengan kekasihnya. Cowok tukang tawuran itu bahkan rela memakai pakaian longgar demi melihat senyum kekasihnya. Start-20 Juni 2021 End-14 Juli 2021