Bab 25

27.5K 1.7K 18
                                    

"Mas Darren!" pekik seorang perempuan.

Darren tercengang melihat kedatangan perempuan dengan tampilan modis tersebut. Sudah lama sekali mereka tidak bertemu, bahkan sangat jarang berkomunikasi. Kesibukannya dan juga kesibukan perempuan itu membuat keduanya berjarak secara perlahan. Dipertemukan di sini tentunya membuat mereka merasa bersyukur.

"I miss you, Mas. How are you? Makin handsome aja," ucapnya genit, matanya mengerling. "Bahunya lebar, ya, kekar gitu," ucapnya sambil menyentuh lengan Darren.

"Kabar Mas baik, kamu sendiri gimana?"

Perempuan itu memeluk Darren dengan erat. "Baik banget dong. Ih ... aku kangen banget."

"Aduh, lepas dulu, Sica. Malu diliat orang."

"Biarin aja, aku kangen Mas Darren pokoknya."

"Iya, iya, kangen sih, boleh. Tapi, jangan kelewatan juga."

Perempuan bernama lengkap Fresica Ratu Lingga itu melepaskan diri dengan bibir cemberut. "Aku sengaja datang ke sini karena mau liat Mas Darren lho," gerutunya.

"Lho, kan sekarang udah liat."

Fresica mendengus. "Mas tega banget sama aku. Udah nggak kasih kabar sehari-hari, eh, nggak kasih kabar juga kalau mau married. Emang aku nggak dianggap sama sekali, ya?"

Kening Darren mengerut. "Kamu tau dari siapa?"

"Dari Karren, nggak mungkin dari situ!" sungut Fresica. "Emang susah, ya, kasih kabar kalau mau nikah?"

"Bukan susah sih." Darren menggaruk pangkal hidungnya. "Kamu kan sibuk. Tiap hari muncul di TV, muncul di majalah. Mas nggak mungkin ganggu kamu."

Fresica menghentakkan kakinya. "Ih, alesan aja!"

"Bukan alasan, Sica. Tapi, memang kamu sibuk kan? Papa kamu sendiri jarang ditelepon," tukas Darren dengan mata menyipit. "Bener atau salah?"

"Iya, deh aku ngaku. Tapi, meskipun aku sibuk Mas Darren jangan lupa dong, seenggaknya kabarin aku. Kalau memang nggak bisa aku balas langsung, aku bisa balas lain waktu."

Tangan Darren terangkat untuk mengusap kepala Fresica. "Ya, maaf, ya. Lagian sekarang kamu udah tau. Oh, ya, kok kamu bisa di sini? Lagi libur atau gimana?"

"Sengaja liburan. Aku nggak mau ketinggalan acara nikahan Mas nanti. Omong-omong, kok Mas Darren nikah sama orang lain sih? Kenapa nggak nunggu aku?"

Darren tergelak. "Ngapain nunggu kamu? Males banget, lagian jodoh Mas udah di depan mata."

Fresica mengedipkan matanya. "Lebih cantik dari aku, ya?"

"Dua kali lipat lebih cantik dari kamu."

Fresica mendengus. "Memangnya ada yang ngalahin kecantikan seorang Fresica model papan atas?"

"Ada dong. Dia seorang," jawab Darren bangga. "Eh, kamu pulang sendiri? Karren gimana?"

"Nggak ikut pulang."

Darren menghela napas kecewa. "Udah beberapa hari ini Karren sulit dihubungi. Dia baik-baik aja kan?"

"Baik kok. Kalian bertengkar?"

"Bukan. Memangnya Karren bilang gitu?"

"Nggak sih, cuma nebak aja. Karren baik-baik aja kok. Dia pulang ke Indonesia mendekati hari-H. Katanya sayang sama kuliahnya."

Darren mengangguk-angguk.

"Oh, ya, Mas. Papa ada di dalam kan?"

"Om Julian ada di ruangannya."

Oh, My Ex! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang