Bab 6

57.7K 3.1K 30
                                    

"Kenapa kamu, kok bengong?"

Alika terkesiap ketika seseorang menepuk bahunya dari samping. "Eh, Mbak."

"Ngapain sih?"

"Maksudnya?"

"Ck! Kamu tuh kenapa kok bengong dari tadi, kamu sakit?"

Alika menggeleng cepat. "Capek aja."

"Hari pertama lho kok udah capek?"

"Kenapa memangnya? Lagian tadi pasiennya lumayan banyak."

"Ya, udah istirahat aja."

"Nggak ah, mau di sini aja. Nggak apa-apa kan?"

"Terserah kamu. Tadi katanya capek disuruh istirahat malah nggak mau."

Alika terkekeh pelan. Kemudian, tangannya mengelus perut buncit kakak sepupunya. "Mbak Susan, tadi pagi jadi USG nggak?"

Perempuan hamil tersebut mengangguk. Kemudian dia ikut mengelus perutnya.

"Gimana kondisinya baby?"

"Sehat, aktif banget."

"Jenis kelaminnya?"

Susan tersenyum sampai menunjukkan deretan giginya. "Perempuan dong," jawabnya sambil terkikik.

"Cie, selamat, ya. Akhirnya bisa tau jenis kelamin si baby."

Susan menghela napas panjang. "Yah, gimana lagi dong. Baby nggak mau ngasih tau maminya. Baru tadi dia mau ngasih tau maminya."

"Nggak apa-apa dong, Mbak. Harusnya Mbak Susan tetap bersyukur. Oh, ya, tadi periksa sama siapa? Mas Rion jadi pulang hari ini?"

"Sama papinya baby dong."

"Lho, terus Mas Rion pulang kapan?"

"Kemarin sore."

Alika mengangguk-angguk.

"Eh, Al. Gimana hari pertama kerja tadi? Nggak mungkin cuma dapet capek aja kan?"

Alika meringis pelan. Memangnya apalagi yang harus didapatnya selain rasa lelah usai bekerja?

"Al, jangan diem."

"Hm ... apa, ya, Mbak?"

"Lho, ya, nggak taulah. Kan kamu yang kerja."

Alika mengabaikan ucapan Susan. Matanya kini sibuk memerhatikan tontonan sinetron yang ada di depannya.

"Kamu ketemu adiknya Mas Farren nggak?"

Mendengar sosok laki-laki yang tak asing baginya, Alika sontak menoleh. "Siapa, Mbak?"

"Farren, tau nggak?"

"Farren?"

"Iya. Mas Farren. Dia datang juga kok dipernikahan Mbak kemarin itu."

"Mas Farren temannya, Mbak Susan?" tanya Alika berpura-pura terkejut.

"Iya. Eh, bukan. Eh, iya deng." Susan menggaruk leher belakangnya. "Ah, entahlah! Yang jelas dia temannya Rion. Tapi, Mbak juga kenal dia karena dia suaminya Keyra, nah Keyra itu temannya Mbak."

"Wah, kok bisa muter gitu ya?"

Susan tersenyum lebar. Dia juga merasa aneh dengan lingkup kehidupannya. "Eh, terus gimana?"

"Gimana apa?"

"Di rumah sakit kamu liat dia nggak?"

Alika berpura-pura berpikir. "Oh, nggak liat. Emang Mas Farren kerja di rumah sakit? Dokter jugakah?"

Oh, My Ex! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang