Bab 36

29.4K 1.4K 15
                                    

Selamat pagi dunia!

Perasaan Darren tak bisa diungkapkan lewat kata-kata. Terbangun sebagai seorang suami tentunya memiliki kesenangan sendiri karena begitu dia membuka mata wajah pulas sang istri adalah sosok yang dia lihat pertama kali.

Kicauan burung masih terdengar meskipun dia bangun menjelang siang hari. Sejak kemarin sore mereka telah memulai honeymoon, dan semalam Darren kembali mendapatkan haknya sebagai seorang suami. Bercinta dengan status sebagai suami istri membuat Darren merasa sangat puas dan bebas mengekspresikan rasa cintanya kepada Alika.

Bicara tentang itu, bibir Darren tak bisa berhenti tersenyum. Perempuan yang berada dipelukannya dalam kondisi polos itu masih terpejam dan menikmati istirahatnya setelah Darren gempur hingga dini hari. Tak ada rasa bosan atau lelah bagi keduanya, entah sudah berapa kali mereka meraup kepuasan tadi malam.

"Aduh!"

Darren mengerjap pelan,  sedikit khawatir saat melihat istrinya yang meringis. "Sayang, kenapa?"

Alika masih memejamkan kedua matanya, namun dia menjawab lirih, "Sakit."

"Sakit? Bagian mana yang sakit?" panik Darren.

"Pinggang."

Darren mengulum senyumnya, semalam mereka mencoba banyak sekali posisi. Alika juga sempat mengeluhkan pegal dibeberapa bagian tubuhnya, namun karena sudah terlanjur keenakkan mereka tetap melanjutkan sampai puas.

Tanpa banyak berkomentar, sebagai suami yang bertanggungjawab dan pengertian, Darren mengambil inisiatif untuk mengelus dan memijat pelan pinggang istrinya. Bagaimanapun juga dialah penyebab sakit pinggang istrinya itu.

"Sayang, nanti mau makan di mana? Di sini atau kita cari makan di luar?" tanya Darren pelan, lelaki itu sering mengecup pipi istrinya.

Darren tak masalah bila Alika mengabaikan pertanyaannya. Dia sadar karena istrinya membutuhkan banyak istirahat. Darren beranjak bangun lalu meraih gelas minum di nakas samping ranjang, setelah meminumnya dalam sekali teguk dia lantas kembali memijat pinggang istrinya. 

Dia beranjak bangun karena tubuhnya butuh mobilisasi. Darren beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Selesai dengan urusannya, lelaki itu keluar dengan kaos dan celana pendeknya. Sebelum berlalu keluar kamar Darren menyempatkan untuk mengecup istrinya.

"Sayang, aku keluar sebentar, ya. Butuh sinar matahari nih," ucapnya.

—0—

Darren benar-benar menikmati sesi berjemurnya tepat di depan kamar penginapannya. Lelaki itu tidak jauh-jauh memilih lokasi berjemur, dia memang sengaja tidak menjauh lantaran Alika akan kesulitan mencarinya.

Senyumnya kian mengembang karena pusat pikirannya hanya tertuju kepada Alika seorang. Bahkan senyumnya mengalahkan sinar matahari yang berhasil menyilaukan matanya, untungnya lelaki itu memakai kacamata hitam ketika berbaring menikmati hangatnya sinar matahari.

Mata Darren menoleh ketika mendengar derit pintu yang dibuka. Ekspresinya sontak menunjukkan keterkejutan yang berlebih, matanya pun melotot. "What are you—ganti baju kamu!"

Alika memberengut kesal, perempuan itu mengabaikan perintah suaminya dan lebih memilih menghampiri Darren. Darren sendiri sudah menegakkan tubuhnya dengan mata menajam.

Tanpa sungkan, Alika mendorong tubuh suaminya hingga kembali berbaring lalu naik ke atas pangkuan suaminya. Kepalanya dia sandarkan pada dada berkaos milik suaminya. "Masih ngantuk," lirihnya.

Darren memejamkan mata sebentar, kemudian membukanya lagi bersamaan dengan menghela napas dalam-dalam. Kedua tangannya sibuk menutupi tubuh atas istrinya, sedangkan matanya melirik sekitar karena takut ada yang diam-diam memerhatikan istrinya.

Oh, My Ex! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang