24. Lie

2.5K 406 161
                                    

Yeay update. Kalian sudah siap? Baca pelan-pelan ya. Tinggalkan vote dan comment untuk fast update part 25 😘




Belum sampai dua jam. Dua orang yang saling duduk saling berhadapan kini saling melempar argument kecil.

Jung lebih dulu melempar tatapan bengis hingga membuat suasana semakin memanas. Jung sudah menemui orang yang membuatnya geram.

Dan bak kejutan tengah malam orang itu adalah Kyu Romi. Ayah Reina sekaligus ayah mertuanya.

Terhitung dua tahun lamanya masa pernikahan Reina dan Jung. Dan ini kali ketiga Jung menghadap sang ayah mertua lagi. 

Dulu yang pertama saat Jung kepergok masuk ke kamar sang anak gadis , lalu pria sepeluh tahun diatasnya itu menuduh Jung berbuat yang tidak-tidak.

Yang kedua saat Jung datang kembali ke kediaman Kyu untuk menawarkan sebuah kesepakatan sampai akhirnya meminang Reina.

Kali ketiga agak sedikit berbeda, mengetatnya rahang Jung sepanjang mereka berbicara. Bertanda bahwa Jung tak suka Romi mulai mencampuri isi rumahnya.

Sekalipun tabiat sang ayah berengsek. Tapi tidak ada ayah mana pun yang menyetujui anaknya dinikahi saat masih duduk dibangku pendidikan. 

Sayangnya, Jung terlalu pandai mengolah kalimat hingga Romi luluh dan ikut membujuk Reina agar mau menikah dengan pria jauh lebih cocok jika di jadikan Paman.

"Selamat malam, ayah." Jung menyapa lebih dulu. 

Romi hanya menyunggingkan senyum remehnya tanpa membalas senyuman penuh ketakutan yang tersirat. "Hai, Dong's Jong-guk!" ejanya. "Kita bertemu lagi , tapi kali ini kau sudah tahu. Aku datang untuk kembali mengambil anakku." 

Romi duduk dihadapan Jung. Menaikan satu kaki di kaki lainnya. Sementara Jung hanya menunggu apa yang akan dikatakan Romi selanjutnya.

"Predator sepertimu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Orang hebat dan tidak terkalahkan sekalipun ternyata hanya bisa melakukan hal kotor demi kepentingan sendiri! Kau puas setelah melakukan semua itu Jong-kuk?"

Jung menunduk, menahan nafas. Kedua tangannya mengepal, menahan diri agar tidak terpancing dengan kalimat pria dihadapannya.

"Harusnya aku melakukan ini sebagai bukti--- kau menggunakan Reina kami untuk rencana busukmu!" nada suara Romi mulai meninggi melempar tatapan yang tadinya tenang. Kini terlihat penuh kemarahan. 

"Tuan Kyu. Kau memojokkan seolah-olah aku yang jahat disini." Jung bersuara. "Kau bahkan tidak berpikir lebih dari satu jam sebelum mengambil keputusan." Romi sukses tergelak tawa.

"Jadi maksudmu---Kau mau aku diam saja membiarkan anakku hidup dengan kebodohan yang kau buat!"

"Aku mencintai Reina. Menghidupinya sebagai seseorang yang layak. Ada untuknya setiap kali dia butuh."

"Cinta, kepalamu!" decih Romi geram. "Dalam perjanjian yang kau buat saat itu, waktu Reina hanya tersisa lima bulan lagi!" katanya penuh penekanan. 

"Ayah… a-aku serius."

"Kau pikir, aku kesini mau menghiburmu?!" Romi melempar  amplop coklat keatas meja. "Tutup mulutmu! Kau terlau banyak berdusta Tuan." sindirnya. 

Gerakan tangan Jung memerintah Goo untuk membuka amplop tersebut. 

"Jangan menyebutku begitu aku muak mendengar kata 'Ayah' dari penipu ulung! Kau memperalat anakku!" 

"Perasaanku bukan penipuan!"

Kalau saja saat itu perekonomian keluarga Kyu Romi tidak sedang sulit. Mungkin Romi tidak akan membiarkan anak satu-satunya menjadi korban. 

Jung berdalil menarik Reina untuk dititipkan saja padanya, selagi Romi membenahi perusahaannya yang sedang berada di ujung tanduk. Dinikahi secara rahasia dan berjangka beberapa tahun kedepan untuk membantu Jung. 

Husband Baby and Lil WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang