20 | Annoyed With Jung

3.7K 504 199
                                    

sudah masuk part 20 ya waah
Tanpa changelle aku sudah up lagi nih haha telat sekali padahal kemarin niatnya UP malming.
Tapi kali ini pengen dong diramein lagi karena partnya super panjang koment tiap line juga boleh komen diline typo juga biar tak perbaiki 😘 bisa pasti nih vote 400 dan koment 300 buat update part selanjutnya
.
.
.

Cuaca sedang bagus. Awan yang bergerak serta terik matahari yang menyengat tak menyurutkan semangat Reina untuk segera menghabiskan waktu bersama kedua temannya.

Empat pasang kaki telah berpijak didepan loket guna menunggu antrian tiket untuk masuk, untungnya tidak terlalu panjang sebab Reina memilih datang lebih awal sebelum jam makan siang.

"hyung yang punyaku, biar aku bayar sendiri." ujar Beomgyu menggaruk belakang tengkuknya. Modus basa-basi yang ternyata berujung pahit.

"Tidak ada yang mau membayar tiketmu!" jawab Jung menarik tangan sang istri setelah ia memiliki tiketnya, meninggalkan Beomgyu yang tengah berdecak mengudarakan tinju bayangan diam-diam dibelakangnya.

Salah satu kafetaria Jung pilih , sembari menunggu kedua orang tengil itu menyusul. Jung juga sudah memesan banyak makanan rupanya. Sebelum Reina tenggelam dikeramaian. 

Jung membantu Reina memasukkan botol air kedalam ransel dan beberapa keperluan mendesak lainnya, termasuk powerbank

"Ingat pesanku ya, tidak ada yang boleh bertengkar disini! Kalau mau bertengkar jangan mengikutiku. Kalian dengar tidak… Oppa-ya… Gyu-ya..." ujar Reina begitu dua orang telah mengisi bangku masing-masing dan disuguhi wangi dari nasi goreng dihadapan mereka.

"Kenapa aku? Sehyun, tidak kau ingatkan juga!" protes Beomgyu menunjuk dirinya tak terima, mengoceh sementara mulutnya terisi penuh. 

"Sehyun dan aku baik. Kita, tidak suka tengkar."

Jung menghela nafas jengah. Mengingat tadi dirinya sempat beradu argument hanya karena sang istri tak mau presensinya ikut bergabung disini. Tangan lebarnya mengusap punggung sang istri sementara tatapannya mengunci atensi bengis Beomgyu. 

"Iya sayangku, habiskan makanmu dulu. Aku tunggu disini saja. Ingat juga--- jangan menaiki wahana yang bisa membayahakan keselamatan mu, mom."

"Tenang saja hyung, Reina bisa naik kuda-kuda koin atau mobil-mobilan remot. Kau nanti naik itu saja Rey-ya , lalu suruh suamimu yang menyetir." tentu itu celetukan dari Beomgyu penuh sindiran, memasukkan lagi satu sendok penuh nasi goreng ayam kedalam mulutnya.

Jung tak menjawab. Pria itu memilih menerima suapan dari Reina. Sembari menyapu pandang pada pengunjung yang satu persatu mulai memadati tempat. 

Tempat yang baru dibuka kembali setelah sekian lama, pasti akan didatangi oleh orang-orang yang ingin menghapus rindu dan menghibur diri setelah penat akan aktivitas. Tetapi Reina bertandang disini untuk membuat kenangan yang banyak bersama kedua temannya. Jung sangat memaklumi alasan yang satu ini.

"Kau yakin tidak mau ikut, hyung!" Sehyun mendongak setelah menghabiskan air dingin didalam gelas.

Jung melirik kearah Reina sebentar menyerahkan ponsel wanita itu kemudian menggeleng. "Kalian saja." 

"Bagus lah. Ayo Rey." belum siap tangan Beomgyu merangkul penuh pundak istrinya. Jung lebih dulu meraih satu tangan sang istri. 

"Tangan mu, bocah!" mata Jung melotot kearah tangan yang berjarak satu jengkal lagi hampir menyentuh bahu Reina.

"Apa sih, hyung. Aku justru menjaga istrimu, tahu. Kau musuh sekali, sih, padaku." Jung memutar bola matanya malas manakala Reina mengangguk menyutujui ucapan temannya. 

Husband Baby and Lil WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang