28. Meet Up

1.9K 346 63
                                    

Selamat malam minggu semuanya 🥰🥰🥰

Mari mulai dengan saling mendoakan agar semuanya sehat-sehat dan bahagia selalu




.
.
.

"Aku bertemu Reina kemarin." 

Jimin hampir terjungkal kalau saja ia tidak mengencangkan sabuk pengamannya. Ia tersentak ketika Jung menginjak pedal rem dalam sekali injak secara tiba-tiba , hingga menimbulkan decitan nyaring dari roda yang beradu pada aspal.

Jimin bahkan belum sempat mengatakan kalimat itu tetapi Jung telah bereaksi lebih dari ekspetasi Jimin. Ia menepuk dadanya beberapa kali menetralkan rasa kejut jantungnya. 

"Hah! Hampir saja." Hela Jung mengatur nafas. "Kau baik-baik saja hyung?" 

Yang ditanya tengah mengacak kepalanya sendiri menggerakkan kepala mengangguk. Sementara satu tangannya sedang sibuk memastikan dibagian samping kepalanya agar tidak ada yang membengkak.

"Hampir saja aku melindas bebek-bebek itu. Maaf aku tidak fokus." kata Jung merasa tidak enak. Mengeluarkan kepala dari celah pintu, mengintip bahwa tidak ada anak bebek yang ketinggalan sang induk ketika menyebrang.

Lalu Jung tertawa singkat sebelum memasukan kepalanya lagi dan berkata. "Bahkan  keluarga bebek lebih beruntung dari ku."

Jimin mengerutkan dahi tidak mengerti. Perutnya mendadak terasa geli. "Kau menyamai hidupmu dengan bebek?" Jimin menghadap ke Jung yang kembali bersiap melajukan kemudinya.

"Aku hanya iri melihat kebersamaan mereka." Jimin lalu kembali keposisinya. Memasrahkan kepala pada punggung kursi. Mengapit bibir agar tidak menertawai pernyataan yang menurutnya sangat lucu.

"Kalau seandainya kau bertemu lagi dengan Reina, kau mau melakukan apa?" 

Pertanyaan tersebut tidak langsung dijawab. Jung bergeming memilah banyak spekulasi yang hadir kala ia harus berhadapan lagi dengan sang tercinta. 

"Kau sadar keadaannya sudah tidak sama lagi, bukan." tambah Jimin kemudian. "Coba bayangkan jika rumah penduduk yang ada di ujung sana… ternyata ada Reina nya. Kalian berpapasan dan dia menunjukan bahwa dia tidak suka bertemu kau lagi." 

Jika Jimin ingin Jung membayangkan hal tersebut, tentu saja yang pertama Jung akan sangat merasa bahagia dan kembali bernafas dengan baik. Atau mungkin perasaannya kembali bergetar seperti ketika mereka duduk berdua saling memangku dimeja makan. 

Daripada itu tentu ada alasan utama yang ingin Jung sampaikan ketika presensi Reina berada di pandangannya yaitu ; meminta maaf. 

Setidaknya setelah menelan waktu banyak penantiannya telah terjawab. 

Alasan lainnya Jung ingin memastikan langsung kondisi sang anak dengan mata kepalanya. 

Walaupun akan mendapat jawaban yang sama nantinya. Jung tetap ingin Reina yang mengatakannya sendiri.

"Aku tidak tahu." jawab Jung. Mengundang rasa penasaran lebih banyak dari Jimin.

"Kau yakin tidak ada sesuatu yang membuatmu apa begitu , kalau seandainya Reina tiba-tiba muncul didepanmu. Menggendong anakmu."

Husband Baby and Lil WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang