One More Night

7.9K 703 797
                                    

Hallo yeorobun, mohon maaf atas keterlabatan yang sangat telat ini..

Kalian apa kabareu???

Kalau aku habis honeymoon dengan Jimin, semoga bulan ini muntah-muntah..

Terus habis ini aku tetap bisa update cepat,

Tetap vote dan comment buat energy semangat aku untuk terus lanjut cerita ini

..

Reina mengerjapkan matanya berulang kali. Mencoba mengais kesadaran ketika sinar matahari pagi menembus jendela dan langsung menembak wajahnya. Kepala Reina mengusak kekanan kekiri.

Reina memuka matanya perlahan membawa matanya melirik sekeliling, memeta setiap sudut ruangan, kemudian menghela nafas pelan. Reina tahu ini bukan kamarnya.

Reina memejam lagi beberapa detik, terasa deru nafas Jung mengusap kulit belakangnya membuat Reina perlahan berbalik badan yang tadinya menghadap kepinggir kasur, sekarang wajahnya dan Jung saling berhadapan. Reina melihat, Jung yang masih tertidur pulas.

Reina tersenyum tipis. Ini kali kedua Reina dapat melihat wajah lucu ini tertidur dari jarak yang cukup dekat. Rambut berantakan menutupi wajah, bibirnya sedikit terbuka, bulu mata agak panjang, bahkan Reina dapat melihat bulu-bulu halus hampir tumbuh di bawah bibir Jung.

Diam-diam Rei terkekeh, tanpa suara. Pelan-pelan tangannya menyingkirkan rambut yang menutup mata Jung. Tidak ingin Jung terbangun, pun ingin melihat wajah ini lagi lebih leluasa sebelum dia harus pergi sekolah.

Reina mengingat, semalam dirinya dan Jung sedang mengerjakan beberapa materi tentang biologi, Jung juga mencarikan video ilustrasi dilaptopnya agar lebih mudah dipahami. Jung sangat sabar kala itu, menyampaikannya dengan bahasa yang mudah dipahami.

Reina sampai terkagum, Jung terlihat keren, bahkan Rei juga sempat berpikir apa Jung adalah seorang guru dikehidupan sebelumnya. Pantas saja Jung menjadi sesukses sekarang. Setiap kata-kata yang dilontarkan dan suara lembutnya seperti mengandung hipnotis, yang mendengarkan seketika menjadi mudah memahami maksudnya. Atau memang Jung ahli dalam membuat orang-orang mengerti akan maksud yang diutarakan sekalipun itu rumit. Atau bisa jadi karena Reina menyukai suara Jung. Jadi apapun yang dikatakan oleh Jung dia mengerti saja.

Reina kagum pada suaminya. Selalu begitu.

Rei menggigit bibir bawahnya setelah beberapa saat, Reina bingung, Jung bilang ini akan semakin mudah dimengerti kalau kita mempraktekannya langsung.

Sontak Rei terdiam.

Reina mencoba mengingat kembali kejadian semalam, tapi wajahnya malah mendadak panas. Reina menarik selimut putih yang menutupinya sampai batas dada. Reina menyadari lagi, kalau praktek semalam membuat mereka berakhir saling berpelukan tanpa sehelai benang, sama-sama telanjang seperti saat ini.

Tangan kekar Jung melingkar dipinggangnya. Bahkan sekarang menariknya lebih rapat masuk kedalam dekapan. Rei tidak terkejut, malahan dia merasa lucu, sampai menutup bibir terkikik sendiri. Beberapa detik Reina diam membiarkan dirinya tenggelam didalam tubuh Jung. Selama satu menit, setelahnya perlahan Reina mendongakkan kepala, pelan agar Jung tidak terbangun, tadinya ingin melihat wajah Jung yang lebih mirip bayi itu saat tidur, tapi pandangan nya teralih, malah fokus memandang bibir kecil lembab yang selalu mengajaknya bertemu setiap pagi.

Husband Baby and Lil WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang