17 | ONE SONG ONE KISS

8.3K 685 624
                                    

Ambyaran bgt aku nonton KBS hari ini.. 

Biasa kalo oramg ambyar makin lancar nulis kalo aku malah lupa-lupa 😭😭

Pusingnya tuh sampe keteter kekerjaan yang lain juga. 

Tapi tenang part ini panjang kok.. Semoga terhibur..

Anyway kalian Vote keberapa nih??? 
Hayoo vote dan komentnya, jangan nanggih UP aja tapi gak ninggalin jejak 😂😂

.

.

.

Tidak terhitung lagi, sudah berapa kali Reina menghela nafas panjangnya. Hela'an yang sama saat detik-detik waktu ujian berakhir , sementara soal tersulit belum menemukan titik terang untuk dijadikan jawaban sesungguhnya.

Tapi, untuk yang ini berbeda. 

Reina menghela nafas bukan karena kertas ujiannya di kumpul dalam keadaan kosong. 

Ada yang lebih menakutkan dari itu , ini tentang Jung. 

Sejak Reina menginjakan kaki dikamar setelah pulang sekolah. Ia menemukan bayi besar dikamarnya, dengan rambut kusut khas bangun tidur dan piyama pink yang masih sama seperti tadi malam. Bayi itu sedang menggembungkan pipi dan memajukan bibirnya. Bersandar dipunggung ranjang sambil meremas ujung guling.

Kalau Reina tidak salah ingat, apa ini karena Reina tidak mau homeschooling

Reina sangat menolak belajar dirumah,karena menurutnya homeschooling akan membuatnya tertekan dan bosan. Lalu pria yang tengah memajukan bibirnya itu sepertinya tidak terima. Karena keadaannya yang sedang tidak dapat melakukan banyak hal.

Seperti ketika Jung tidak bisa menjemput, lalu Reina dengan segala ketidak beratannya berkata bahwa ia bisa meminta Sehyun atau Beomgyu yang mengantarkan pulang,dani sang suami jelas sedang cemburu.

Reina meletakkan tas dimeja belajar, setelah mengganti bajunya dan memposisikan bantal diatas pahanya.

"Kemarilah." Reina menepuk-nepuk singkat bantal itu, agar Jung meletakan kepalanya disana. 

Jung tidak menjawab. Tapi tidak juga menolak, masih memajukan bibirnya Jung mendaratkan kepalanya dipangkuan Reina. 

Manja sekali. 

"Oppa, masih kesal?" Reina mengusap sayang kepala Jung. Menyelipkan anak rambut yang menutupi wajah Jung sebab rambut Jung semakin panjang.

"Hmm.." 

Reina tersenyum, ia mencubit-cubit kecil pipi Jung.

"Hari ini sudah muntah berapa kali?" pertanyaan tidak penting, Reina bingung mau mulai membujuk darimana? tapi itu juga bentuk perhatian Reina karena Jung memang sedang dalam fase tidak bisa melakukan apapun , bahkan sudah dua bulan Jung tidak datang ke kantor.

Jung hanya mengangkat jarinya yang ber-angka enam kewajah Reina tanpa berniat mengeluarkan suara sama sekali. 

Baiklah, enam kali itu pasti membuat Jung menderita sekali. Jika hari libur Reina bisa merasakan sesaknya ketika Jung bangun saat hari masih gelap gulita hanya untuk memuntahkan isi perut yang sebenarnya tidak ada yang di keluarkan. 

Hanya mual, dan rasa ingin muntah sampai membuat lemas. Lalu setelah makan siang itu akan terulang kembali. Berat badan Jung bahkan turun drastis. 

Husband Baby and Lil WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang