Beach and Rain

6.4K 729 668
                                    

Aku update dalam keadaan rindu berat dengan kalian 😁😁
Hehehe kalian masih stay disini kan? Kalo iya coba absen baca ini vote keberapa? Dan lagi ngapain? Terus kabarnya gimana? Kalau aku selalu saja tercengang saat bangtan mau comeback..

Kasih coment apresiasi nya juga supaya cerita terus berkembang dan update disini kalau kalian ingin baca secara gratis ya

Happy reading 💜💜
.
.
.

Sunyi semilir angin kendati menerpa wajah menyapu anak rambut. Geli. Mata Jung tengah terpejam menikmati terpaan sejuk ditemani langit sore berwarna cerah orange hendak tenggelam dibalik tengah luasnya pantai. Damai dan melegakan. Jung kembali memposisikan fokus potretnya guna menangkap gambar gadis kecil dibalut seragam putih lengkap dengan topi dan style rambut manis khas di kepang dua. Istri kecilnya. Reina, tengah asik sendiri berlari di bibir pantai. Membuat jejak sepatu di atas pasir. Kemudian gulungan ombak menyapu menghapus jejak tersebut. Senyum penuh keceriaan terlihat begitu bahagia. Manis. Jung memperhatikan itu sejak mereka baru sampai tadi. 

Gadis kecil yang tengah tertawa di bibir pantai pun  melambaikan tangan , memanggil Jung untuk mendekat. Pria itu di masih setia menunggu. Setelah selesai mengisi perut dengan tumpukan roti super besar dengan lapisan daging, saus, sayuran. Bukan makanan sehat untuk seorang eat clean. Tetapi karena baunya menggiurkan jadi Jung melanggar dosanya bulat-bulat. Entah kapan terakhir kali ia mengunyah lahap hamburger ini. Sambil duduk nyaman bersama obrolan kecil di bagasi mobil , pintunya terbuka ke atas. Tipe-tipe menghabiskan waktu libur seru di akhir pekan. 

Tetapi berbeda waktu. Dia dan Rei menikmati waktu di jam sibuk. 

Melihat seberapa keras gadis itu meminta Jung untuk menghampiri. Jung hanya membalas dengan senyuman. Dengan mata di ngerlingkan genit. Kemudian kembali mengarahkan lensa kamera besarnya pada istri kecil nya, sebagai objek. Menangkap beberapa gambar terakhir. Sebelum akhirnya berjalan mendekati Rei. 

"Ahgemas sekali." gumamnya melihat hasil gambar yang ia tangkap. Senyum-senyum sendiri. Tidak mau kehilangan moment menarik. Ketika matahari perlahan turun untuk bersembunyi,  berganti pada waktu malam. 

"Reina-ya coba lihat sini." panggil Jung, sampai Rei menoleh dengan senyum khas.

Oke cukup. Pose bak model katalog baju seragam siswa yang Jung kumpulkan hari ini akan menjadi beberapa koleksi foto yang ia hasilkan setelah sekian lama. 

Jung menghampiri. Merangkul Reina dari belakang.

"Oh— banyak ikan." Tunjuk Jung mata bulat nya melebar lucu seolah baru saja menemukan hal baru. Penuh rasa penasaran. Rei langsung menahan Jung saat akan mengambil hewan air tersebut. "Itu lebih mirip belut? Jangan itu licin susah pegang,. Nanti pingsan." Cegah Rei. 

Jung memiringkan kepalanya. Berpikir. "Pingsan? Memang kenapa kalau aku pingsan, bagus saja kalau pingsannya di atasmu! Aduh—sakit! sayang." Eluh Jung meringis. Satu cubitan spontan mendarat di perutnya. Wajah Rei memerah malu. Salah tingkah. Entah darimana Rei bisa berpikir memegang belut bisa membuat orang tidak sadarkan diri.

Kecuali belut itu. Berhenti memikirkan hal kotor Jungkukie. 

"Oppa ini suka sekali bicara mesum!" Dengus Rei memajukan bibir. 

Jung lantas tertawa lepas. Padahal bisa dikatakan sudah menghabiskan beberapa bulan sebagai sepasang insan dalam ikatan pernikahan , tetapi setiap digoda selalu berakhir dengan dirinya tertawa. Kalau menggoda wanita dewasa tentu saja akan beda cerita , tidak akan selucu ini. Malah akan saling lempar tatapan seakan sama-sama ingin menerkam. Yang Jung tahu seperti itu.

Husband Baby and Lil WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang