Party I

5.9K 675 368
                                    

Okey suka sekali karena baca-baca koment zeeyowerd sampe ngakak sendiri😂
Ini akan ada yang sweet-sweet manjanya Jungkukie tapi nanti belum sekarang
Pelan-pelan saja .. Jung disini cukup menguji diri 😆😆
Jangan lupa bayar pake vote yorobun.. Lalu tinggalin coment apresiasi kalian.. Aku nagih baca nya..
.
.
.
.



"Oppa stop." cecar Rei menghentikan Jung yang sedang menggiring troli besi ketika baru memasuki pusat perbelanjaan.

Jung dengan air wajah bingung. Memperhatikan apa yang akan dilakukan gadis itu. Masalahnya mereka lagi berada di area pintu masuk. Orang-orang lalu lalang mengantri untuk segera mencari-cari keperluan mereka. Rei menghentikan troli di tengah-tengah jalan.

"Pegang sebentar ya." katanya lagi memperingati. Namun ketika Rei mulai menaikan satu kaki lalu bergelayut memasuki troli. Mata Jung membulat.

"Yak Reina-ya awas jatuh." panik Jung. Gadis itu hanya nyengir menampakan gigi.

"Let's go captain." Ujar Rei lagi sambil menggoyang-goyang kan kaki yang sengaja sekali ia juntai. Kedua tangan nya mengudara. Bersemangat.

Jung hanya bisa menghela nafas di balik masker dan topi hitam yang menutupi wajahnya. Agar tidak ada yang mengenal media maupun paparazi. Mengingat Jung adalah orang penting. Pemilik perusahaan terbesar di Korea. Belum lagi ia menyembunyikan status nya dengan sangat rapat. Untuk berada di tengah public seperti ini. Jung harus sangat berhati-hati. Semata-mata demi apa yang sudah ia tutupi sejak awal. Istrinya. Kyu Reina.

Tetapi tetap saja mengundang beberapa pasang mata yang memperhatikan tingkah gadis di dalam troli ini. Ada yang tertawa karena menganggap itu lucu. Tak jarang juga tatapan melirik sinis penuh keirian di dapati. Tapi apapun itu Rei dan Jung tidak peduli.

Jung mulai mendorong troli yang harusnya untuk tempat belanjaan mereka. Tapi malah menyetirkan Rei yang berada di dalam nya. Terasa seperti berbelanja bersama anak.

Menelusuri setiap lorong melihat-lihat apa yang akan mereka ambil. Dari mulai kebutuhan dapur. Kebutuhan kamar mandi maupun yang lainnya. Sudah mereka lewati namun belum ada satupun yang mereka sentuh.

Satu-satunya tempat menjadi sejoli Rei maupun Jung adalah lorong dengan seluruh tumpukan gembung warna warni di sisi kanan dan kiri. Lorong dengan berbagaia jenis makanan ringan.

Entah sejak kapan Jung lupa dengan penerapan tidak boleh makan cemilan malam hari. Yang jelas ketika Rei merengek untuk diizinkan makan keripik kentang pada jam 10 malam. Jung selalu tidak tega. Jadi dia membiarkan Rei menikmati apa yang dia mau.

Sambil berjalan Rei menggapai setiap bungkus kemasan dan memeluk nya. Terukir bagaimana kuncir rambut itu bergoyang-goyang bersama kepala Rei. mencernimkan betapa senangnya Rei saat Jung menuruti maunya.

Tak lupa dengan Jung yang sudab berdiri di hadapan Rei. Menduduk. Melirik Rei dari sela topi.

"Tidak boleh ya?" tanya Rei dengan menebak ekspresi Jung di hadapan nya. Memajukan bibir. Merengut.

"Boleh. Tapi aku juga mau. Kalau hanya satu nanti rebutan lagi." jawabnya lembut sekali. Senyum Rei mengembang. Kemudian ia merubah posisi duduk nya memutar lalu berjongkok di dalam masih di dalam troli yang sama. Dengan sigap Jung menahan besi beroda tersebut sebab Rei bergerak berdiri tanpa aba-aba.

Husband Baby and Lil WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang