1

6.5K 317 26
                                    

a sekai/hunkai fanfiction

warn! boyslove - ide pasaran- typo(s)

.
.
.

Berbicara tentang rival, dunia sepak bola punya Messi dan Ronaldo, dunia sihir punya Harry Potter dan Draco Malfoy, dunia ninja punya Naruto dan Sasuke, maka di dalam cerita ini kita memiliki sepasang rival tersendiri, siapa lagi kalau bukan Oh Sehun dan Kim Jongin.

Dua lelaki berbeda marga yang sudah mencap diri mereka sebagai rival sejak sekolah dasar. Sialnya, mereka selalu berada di satu kelas yang sama sejak kelas 5 SD, lalu sepanjang SMP dan SMA. Dan kesialan yang terbesar yaitu kini mereka berada di kampus yang sama, fakultas yang sama, jurusan yang sama, dan kelas yang sama. Hal itu membuat kepala Jongin ingin pecah.

Sehun si pintar namun sombong selalu berhasil menempatkan dirinya bertingkat-tingkat di atas Jongin. Dan yang membuat menarik yaitu Kim Jongin adalah anak muda penuh gairah yang selalu merasa bertantang pada setiap tantangan. Dia tidak pernah merasa rela karena Sehun selalu berhasil lebih dari dia. Walau sebenarnya Jongin diam-diam mengakui bahwa Sehun memang pintar. Namun sifat sombongnya itu selalu membuat Jongin ingin menjambak rambut si pucat.

Saat itu Jongin baru masuk ke dalam kelas dan saat itu juga ia ingin melempar Sehun dengan sepatunya. Dengan pose sombongnya si Oh itu duduk di atas meja, tangannya bersidekap sambil bersenyum menyebalkan. Dia di kelilingi perempuan-perempuan centil yang tidak henti memujinya karena kemarin baru saja berhasil membawa regunya untuk memenangi ajang debat internasional melawan mahasiswa-mahasiswa lain dari belahan dunia.

Cih! Pasti saat ini dia sedang besar kepala.

"Baru begitu saja sudah bangga." Ujar Jongin, santai, sambil mendudukkan dirinya di bangku.

"Kau berbicara padaku, Kim?"

Jongin hanya mengangkat bahunya. Tidak peduli.

"Yah, sayang sekali. Seharusnya kau ikut bergabung dengan timku agar kau bisa merasakan kemenangan."

Sehun tersenyum, namun di mata Jongin terlihat seperti senyuman iblis. Sehun tahu betul kalau Jongin juga ikut seleksi untuk menjadi tim debat yang di kirim ke Jepang, tapi Jongin gagal. Dia tidak cukup pintar.

"Lebih baik aku tidak merasakan kemenangan daripada aku harus merayakan kemenangan bersama manusia sombong sepertimu."

"Wah, ucapanmu menyakiti hatiku."

Oh Tuhan! Sehun benar-benar menguji kesabaran Jongin. Pria itu memegangi dadanya seolah ucapan Jongin benar-benar menyakiti hatinya. Hampir saja Jongin ingin melemparkan ponselnya ke wajah itu, setidaknya ia ingin melihat sedikit lebam di wajah sok tampan itu.

Jongin menahan amarah, sedangkan Sehun tersenyum menang. Sialan!

•••••

Kelompok Jongin dan kelompok Sehun saat ini sedang duduk sejajar dengan posisi saling berhadapan. Saat ini mereka sedang melakukan sebuah roleplay rapat bisnis. Tim Jongin berperan sebagai sebuah perusahaan makanan, sedangkan Tim Sehun berperan sebagai grup yang akan didapuk untuk menjadi Brand Ambassador.

"Baik, terimakasih atas perhatiaannya dan atas kesempatannya bagi kami untuk menjabarkan presentasi perusahaan kami. Jika ada yang tuan-tuan ingin tanyakan bisa langsung ditanyakan." Jongin menutup presentasi perusahaan fiksinya itu. Ia was-was melihat Sehun mengulum senyum. Apalagi jika bukan senyum menyebalkan.

Lovenemies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang