10

2K 235 58
                                    

sekai / hunkai fanfiction

warn! boys love - ide pasaran - typo(s)

.
.
.

Suara-suara samar dari televisi membuat Sehun mengernyit. Dia baru kembali ke penthousenya pukul satu malam, ia kira Jongin sudah tidur tapi ternyata tidak.

Jongin masih berada di sofa yang sama dari sebelumnya. Kini ia sudah memakai piyama tidur dan membalut tubuhnya dengan selimut.

"Kau sudah pulang." Jongin menyapa singkat. Sehun hanya mengangguk.

"Kenapa belum tidur?"

"Lampu di kamar mati. Aku sudah hubungi teknisi tapi mereka belum datang." Ujar Jongin.

Kemudian Sehun mendudukkan dirinya di sebelah Jongin yang sedang fokus menonton film di layar televisi. Sehun sedang mempertimbangkan tentang sesuatu yang ingin dikatakannya. Terlihat dari bola matanya yang sibuk melirik kesana-kemari menandakan dia sedang berpikir untuk menemukan kata-kata yang pas untuk diucapankan.

"Jongin."

Si tan itu menoleh. "Ya?"

"Aku ingin minta maaf. Maaf karena Mina sudah menghinamu seperti tadi."

Padahal Jongin sudah berusaha menghindari percakapan tentang hal tadi, tapi Sehun justru mengungkitnya kembali. Jongin jadi merasa malu atas ciuman yang terjadi di antara mereka. Dia benar-benar tidak paham mengapa dirinya bisa larut dalam suasana dan bahkan tadi dia menarik Sehun untuk memperdalam ciuman mereka.

Sial. Jongin sudah tidak punya muka lagi di hadapan Sehun.

"Tidak apa-apa. Tidak perlu di bahas lagi." Balas Jongin dengan cepat.

"Ucapannya tadi sudah sangat keterlaluan, jadi kurasa aku harus menyampaikan permintaan maaf untukmu."

"Aku paham. Orang yang sedang marah memang mudah melontarkan kata-kata seperti itu. Tidak apa, aku tidak marah. Aku memaklumi tindakannya."

Jujur saja, ucapan Mina memang sangat menyakitinya. Tadi Jongin sempat menangis sebentar saat Sehun pergi untuk menyusul Mina. Namun Jongin tidak menyalahkan Mina sama sekali, ia cukup setuju pada wanita itu bahwa apa yang dia lakukan tadi benar-benar terlihat sangat murahan.

"Kau tidak seperti itu. Semua salahku, aku yang memulai."

Jongin mengerjapkan matanya berkali-kali, merasa tidak percaya pada ucapan Sehun yang seolah dapat membaca isi hatinya.

"Ya, lupakan saja." Final Jongin. Dia sudah tidak mau membahas kejadian itu lagi semakin jauh.

Sehun paham bahwa Jongin merasa tidak nyaman dengan obrolan mereka. Ia pun diam dan ikut menyaksikan film yang sedang tersaji di layar televisinya yang sangat lebar.

Oh, shit! Sehun meneguk ludahnya kasar saat menyadari bahwa film yang diputar oleh Jongin adalah film horror. Ia pun menggeser duduknya untuk lebih berdekatan dengan Jongin.

"Sebelum aku datang kau nonton ini sendirian?"

"Ya."

"Tidak takut?" Tanya Sehun dengan terkejut.

"Takut apa?"

"Hm... itu... takut itu.... hantu."

Detik kemudian Jongkn tertawa keras. Dia menatap Sehun tidak percaya. "Kau selama ini bertingkah sok keren tapi ternyata takut hantu?" Ejeknya.

"Siapa yang takut? Aku tidak." Bibirnya berkata tidak, padahal saat ini tanpa sadar ia sudah menarik selimut Jongin dan kini dia sudah duduk berdempetan dengan Jongin. Mata kecilnya pun menatap was-was ke arah sekitar.

Lovenemies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang