28

1.4K 214 85
                                    

SeKai / HunKai FanFiction

Warn! Boys love - ide pasaran - typo(s)

.
.
.

"Jadi, ada apa kau memintaku untuk datang kemari?"

Jongin hanya tersenyum mendengar pertanyaan dari Minseok. Hari ini memang bukan jadwalnya check-up, tapi Jongin sengaja menyuruh Minseok untuk datang ke penthousenya. "Aku kangen sama hyung."

"Bohong."

Si tan itu pun langsung menyengir. "Hehe memang aku bohong."

"Jadi, kenapa kau memintaku untuk datang kesini? Apa ada keluhan tentang kandunganmu?"

"Tidak, tidak. Kandunganku baik-baik saja, bayiku kuat seperti superman."

"Lalu?"

"Aku mau curhat."

Jongin pun mengarahkan Minseok untuk menuju ruang tamunya. Dia juga menyiapkan minuman kepada tamunya itu. "Jadi Jongin mau curhat apa?"

"Aku pusing."

"Kau sakit?"

"Tidak. Aku hanya pusing memikirkan cara bagaimana untuk membuat Mina menjauh dariku."

"Dia menganggumu?"

"Selama ini dia bersikap baik padaku, tapi... lama-lama aku merasa dia seperti ada maksud tertentu."

"Apa kau sudah—"

"Jangan menyuruhku untuk mengatakan itu ke Sehun, karena dia hanya menanggapinya dengan santai dan tidak bisa mengerti perasaanku." Potong Jongin dengan cepat.

"Ah begitu... mungkin kau bisa menjauhinya secara perlahan. Sesekali tolak dia dengan halus, perlahan-lahan saja, aku yakin kedepannya kau bisa lebih berani untuk menolaknya."

"Dia terus menghubungiku sepanjang hari." Adu Jongin selanjutnya.

"Benarkah?"

Jongin mengangguk.

"Mungkin kau harus mencoba untuk mengurangi kegiatanmu bermain ponsel. Selain untuk menghindari Mina, radiasi ponsel juga tidak bagus untuk kesehatan."

Si tan itu hanya menyengir lebar. Selama ini hiburannya hanya ponsel, bagaimana dia bisa lepas dari benda persegi panjang tersebut?

"Jangan terlalu memikirkan Mina. Biarkan saja dia mau berbuat seperti apa, asal dia tidak berniat mencelakaimu, biarkan saja. Nanti dia juga capek sendiri."

"Ya, hyung."

"Jangan lupa, minggu depan kau harus datang ke rumah sakit untuk check-up." Minseok mengingatkan.

"Nanti aku datang dengan hyungku."

"Hyung? Kenapa tidak bersama Sehun?"

"Aku ingin mengenalkan hyungku pada seseorang." Balas Jongin.

"Oh, mengenalkannya pada siapa?"

"Mengenalkannya denganmu, hyung."

"Denganku?"

Jongin mengangguk semangat. "Hyung pilih angka satu atau dua?"

Minseok sebenarnya malas meladeni Jongin. Tapi kasihan juga mengingat tentang kondisinya yang sedang diganggu oleh si wanita gila. Selagi Jongin masih bisa tersenyum, Minseok akan membantu untuk mempertahankannya.

"Dua."

"Pilihan tepat! Hm, tapi dia lebih muda dua tahun, tidak apa-apa?"

"Uh?"

Lovenemies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang