15

1.8K 274 135
                                    

Sekai / Hunkai FanFiction

Warn! boys love - ide pasaran - typo(s)

.
.
.

Pagi-pagi sekali Jongin sudah bangun. Ia sudah mandi, menyiapkan sarapan untuk Sehun, kemudian bersembunyi di ruang kerja Sehun. Alasannya? Tentu saja karena dia malu.

Jongin tidak bisa mengenali siapa dirinya semalam. Jongin kembali menyalahi bahwa tadi malam itu dia kerasukan hantu perawan yang sempat dibicarakan teman-temannya. Jongin itu anak baik, dia tidak mungkin bersikap seperti semalam kecuali kalau dia benar-benar dirasuki hantu haus belaian.

Begitulah pikiran dalam otaknya.

Sudah sepuluh menit Jongin berbaring telungkup di sofa ruang kerja Sehun. Pintu sudah ia kunci, jadi dia tidak perlu khawatir kalau Sehun akan masuk tiba-tiba.

Jongin tidak bisa duduk normal. Bokongnya masih sakit! Kini dia terlihat seperti orang yang tidak punya tulang belakang, hanya bisa telungkup saja.

Sedangkan di dalam kamar, Sehun mengintip ke luar terlebih dulu sebelum memberanikan dirinya ke luar.

Setelah dirasa tidak ada tanda-tanda kehadiran Jongin di sana, Sehun langsung berlari. Ia memakan sarapannya dengan tergesa, dan langsung lari ke arah parkiran. Alasannya? Sama seperti Jongin. Malu.

Sehun menyalahkan alkohol atas kejadian tadi malam. Padahal dia sendiri yang mengatakan bahwa dirinya tidak semabuk itu. Tapi tetap, bagi Sehun kejadian semalam terjadi karena dia sedang mabuk.

"Dia sudah pergi?" Jongin bergumam saat mendengar pintu rumahnya sudah ditutup dengan keras.

Jongin memperhatikan cctv yang tertera di layar ponselnya. Sehun benar-benar sudah pergi dengan tergesa, akhirnya Jongin memberanikan diri untuk keluar.

Pintu penthousenya kembali terbuka. Jongin hendak berlari kembali ke ruang kerja Sehun, takut kalau ternyata pria itu kembali lagi ke rumah. Namun ternyata dugaan Jongin salah, yang muncul adalah Kyungsoo.

"Oh ternyata kau." Katanya. Dia memang memiliki kelas memasak tiap pagi dengan Kyungsoo.

"Kenapa jalanmu jadi seperti penguin?" Komentar Kyungsoo. Mata bulatnya menatap curiga pada Jongin yang berjalan tertatih dengan kaki terbuka.

"Diam." Ketusnya.

"Oooh, malam pertama?"

"Sudah kubilang diam!"

"Jangan teriak! Aku ini gurumu!"

"Ya udah, maaf."

"Tidak kumaafkan sebelum kau menjawab pertanyaanku."

Jongin mendesis sebal. Kemudian pergi begitu saja. Melihat tingkah Jongin yang menolak untuk menjawab tentu saja Kyungsoo yakin pertanyaannya benar. 'Kau harus dengar berita ini, Baek. Kau pasti heboh.'

"Bagaimana?"

"Apanya?"

"Itu— bagaimana rasanya?"

"Kalau kau masih membahas itu, kau akan kupecat jadi guruku!" Jongin membalas dengan asal. Sepertinya dia lupa kalau dirinya lah yang memohon-mohon pada Kyungsoo untuk menjadi gurunya.

"Jawab saja!" Kyungsoo tidak mau kalah. "Kalian melakukannya, 'kan?!"

Jongin tidak terima Kyungsoo menginterogasi dirinya seperti itu. Dia mendorong Kyungsoo pelan untuk membuatnya terduduk di atas sofa.

Lovenemies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang