31

1.4K 203 41
                                    

SeKai / HunKai FanFiction

Warn! Boys love - ide pasaran - typo(s)

.
.
.

Chanyeol dan teman-teman lainnya secara bergantian menjaga Sehun di rumah sakit. Kini giliran Chanyeol yang menjaga Sehun, ia menidurkan dirinya di atas sofa panjang di sisi ruangan.

Tidurnya tidak nyaman, terus bergerak mencari posisi yang ternyaman. Hingga tubuhnya berbaring ke arah ranjang pasien, matanya yang sudah terbuka sedikit langsung terbuka dan membola. "Aigoo!" Dia terkesiap.

"Kau sudah sadar?" Chanyeol memegangi dadanya yang deg-degan. Ia terkejut melihat Sehun diam terduduk di atas ranjang rumah sakit. Selain deg-degan, sejujurnya Chanyeol juga merasa sedikit takut. Sorot mata Sehun terlihat kosong, agak mengerikan.

"Sehun? Kau tidak kesurupan kan?"

Tapi Sehun tetap hanya diam. Chanyeol semakin meneguk ludahnya dengan kasar, tubuhnya sudah keringat dingin.

Hingga Chanyeol menemukan ide terbaik. Dia mengambil ponselnya. "Halo, Jongin. Sehun kesurupan."

Nama itu membuat Sehun langsung menoleh, tapi dia masih terdiam dan menatap dengan tatapan kosong. Sehun tahu Chanyeol menipunya, karena sudah jelas ponsel Jongin masih ada padanya. "Aku kenapa?"

Chanyeol menghela napas lega karena ternyata Sehun tidak dirasuki oleh hantu manapun. "Kau pingsan dengan keadaan babak belur. Kau bertengkar dengan siapa?"

Sehun mengurut keningnya yang terasa pening. Ia ingat dari mana ia dapatkan luka lebam di wajah dan sebagian tubuhnya. Setelah pertemuannya dengan keluarga Jongin di mall, dia pergi ke bar dengan keadaan berantakan. Hingga tubuhnya limbung dan tidak sengaja menumpahkan minuman ke pakaian dari orang yang tidak dikenalnya. Dan saat itu dia kembali dihajar lagi dan lagi.

"Apa aku sudah boleh pulang?"

"Ini masih pukul tiga!"

"Nanti pagi?"

"Baiklah, nanti akan aku tanyakan pada dokter."

"Terimakasih."

"Jangan bersikap baik seperti itu, tidak cocok untuk wajahmu."

Tanpa menghiraukan ucapan Chanyeol, Sehun kembali menidurkan dirinya.

Chanyeol pun juga kembali menidurkan tubuhnya di sofa.

Sehun tidak kembali tidur, dia memikirkan tentang Jongin. Ia meraih ponselnya yang diletakkan di atas nakas, memeriksa beberapa pesan masuk yang dikirimkan banyak orang. Salah satu pesan yang ia dapatkan yaitu dari ayah mertuanya.

Dia terdiam sesaat sebelum akhirnya membuka pesan tersebut. Matanya bergerak membaca deretan kata yang membuat kepalanya semakin pening.

Sehun beralih menuju galeri foto ponsel, bibirnya langsung menyunggingkan senyum tipis melihat deretan foto Jongin yang sama sekali tidak ada yang benar.

Ada Jongin lagi tidur, lagi marah, lagi masak, lagi kelaparan, lagi ngidam, lagi nangis sampai pucuk hidungnya merah, bahkan ada foto Jongin lagi nangis karena menyaksikan perpisahan antara nobita dan doraemon.

Segala hal sederhana tentang Jongin selalu bisa untuk membuatnya bahagia dengan mudah.

"Apa kau sudah tidur?" Sehun bertanya dengan suara berbisik sambil memandangi foto Jongin yang ia ambil saat si tan itu sedang serius nonton video kudanil melahirkan.

"Kau tidak mimpi buruk, 'kan? Tidak ada monster yang mengganggu tidurmu, kan?" Jongin selalu mengatakan bahwa mimpi buruk itu asalnya dari monster kasur yang jahat.

Lovenemies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang