18

1.7K 246 124
                                    

Sekai / Hunkai FanFiction

Warn! Boys love - ide pasaran - typo(s)

.
.
.

Kedua matanya sudah sedikit terbuka, Jongin mendapati atap-atap asing yang bukan kamarnya atau kamar Sehun, selain itu ia juga mendapati ruangan gelap yang membuat tubuhnya langsung menegang. Jongin tercekat, ia mendudukkan dirinya dengan cepat.

"Sehun!" Jongin tidak tahu siapa lagi yang bisa ia harapkan. Jongin hanya butuh Sehun.

"Sehun!"

GREB!

Sehun yang sudah tiba dua puluh menit yang lalu tanpa sadar ia ketiduran saat menunggu Jongin untuk bangun. Teriakan panik dari Jongin langsung membangunkannya, tanpa mengatakan apapun, Sehun langsung membawa Jongin ke dalam pelukannya.

"T—takut... gelap.. mereka, mereka nanti datang." Jongin terus meracau dalam pelukan Sehun. Tangannya gemetaran menandakan bahwa kecemasannya tidak main-main.

Tangan Sehun mengenggam tangan Jongin yang gemetaran dengan kuat sambil memberinya usapan lembut. "Ssstt! Jangan takut."

"Nyalakan... ny-nyalakan lampu.. jangan dimatikan, aku tidak bisa. Hiks, takut. Mereka jahat."

"Tidak. Aku akan membantumu untuk menghadapinya."

Sehun menggeleng. Ia memang sengaja mematikan seluruh lampu di ruangannya agar keadaannya gelap. Bukan, Sehun bukannya ingin mesum dikegelapan. Dia hanya ingin membantu Jongin untuk melawan ketakutannya bersama.

Dengan perlahan Sehun menjauhkan kepala Jongin yang masih bersembunyi di dadanya. Jongin merapatkan matanya erat-erat. "Ayo, buka matamu." Jongin menggeleng kuat untuk menolak.

"Tidak apa-apa Jongin. Ayo buka matamu."

"Aku takut!"

Sehun mengecup kedua kelopak mata Jongjn secara bergantian sebelum dirinya kembali meyakinkan Jongin untuk membuka mata. "Kalau kau terus menutup matamu, kau akan terus melihat bayangan buruk itu. Ayo buka matamu, kau harus lihat bahwa ada banyak hal yang indah di dalam kegelapan."

Sehun merasakan tangan Jongin mencengkram bahunya dengan kuat saat kedua matanya mulai dibuka dengan perlahan-lahan. Jemari Sehun mengusap sisi wajah Jongin untuk memberinya ketenangan.

"Hey." Sehun menyapa Jongin yang saat ini sudah membuka kedua matanya dengan sempurna. Kedua bola mata itu masih saja mengeluarkan airmata.

"Tunggu sebentar ya." Sehun bergerak cepat menuju salah satu sofa tunggal. Ia merubah arah sofa menjadi menghadap ke kaca besar ruang kerjanya. "Ayo." Sehun menarik lengan Jongin untuk bangkit.

Sehun mendudukkan dirinya di sofa yang sudah diaturnya itu. Kemudian dia membawa Jongin untuk duduk di atas pangkuannya dengan posisi membelakangi.

Kedua tangan Sehun menutup mata Jongin. "Jangan dibuka dulu sampai aku selesai memberikan aba-aba. Ok?" Jongin hanya mengangguk. Kondisinya sudah lebih baik meskipun ia masih terlihat panik dan terus memandangi kesekitar dengan khawatir.

"Satu, dua, tiga!" Sehun membiarkan Jongin membuka matanya dengan perlahan. Senyuman tipis terukir di wajah Jongin yang semakin terlihat lebih tenang.

Lovenemies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang