19

1.7K 254 137
                                    

Sekai / Hunkai FanFiction

Warn! Boys love - ide pasaran - typo(s)

.
.
.

Saat ini Jongin sudah berada di rumah sakit. Pemuda tan itu berdiri dengan bersidekap dada, menatap tajam ke arah Sehun yang tadi membuatnya khawatir setengah mati, tapi kini rasanya Jongin ingin menghajarnya mati-matian.

Jongin benar-benar panik saat mendapati berita tentang kecelakaan Sehun. Dia menghubungi seluruh keluarganya untuk datang, bahkan dia juga hampir menghubungi neneknya yang tinggal di Daegu untuk datang. Pikirannya benar-benar kacau.

Dia berusaha mencari taxi untuk menuju rumah sakit. Sepanjang perjalanan ia tidak berhenti menangis membayangkan keadaan Sehun. Saat tiba di rumah sakit pun tangisannya semakin kejer.

Jongin datang ke rumah sakit dengan berderai airmata, ia sesegukan, takut untuk menjadi janda diusia muda. Dalam hati dia terus merapalkan doa agar tuhan memberikan Sehun kesempatan untuk tobat dulu sebelum mengambilnya untuk berpulang.

Dan saat Jongin membuka pintu ruang rawat rumah sakit, dia justru mendapati Sehun tengah asik menikmati buah anggur. Kulitnya masih bersih, tidak ada luka. Bagaimana Jongin tidak jengkel?

Bahkan dia langsung melempar tas ke arah suaminya itu.

Dan yang lebih membuatnya kesal, semua anggota keluarga mereka sudah ada di sana. Mereka menahan tawa saat melihat Jongin berderai airmata seolah-olah keadaan Sehun sangat membahayakan. Padahal Sehun hanya terluka sedikit. Hanya pelipisnya yang sedikit robek, lalu tadi dia pingsan hanya karena terkejut saat mobilnya menabrak pohon.

"Kau sudah membuatku panik dan khawatir, sedangkan disini kau asik-asikan makan buah seperti sedang berada diperjamuan presiden."

Sehun langsung menjauhkan buah-buah di pangkuannya. Dia tersenyum sedikit ke arah Jongin, tapi pemuda tanitu malah langsung memelototinya. Sehun langsung menunduk.

"Memangnya perawat yang menelponmu itu tidak memberitahu kalau aku hanya menabrak pohon ceri?"

"Tidak." Sebenarnya perawat itu memberitahu Jongin kalau keadaan Sehun baik-baik saja, tapi Jongin sudah terlanjur menjatuhkan teleponnya.

"Lagi pula kenapa kau memaksa sekali untuk pergi, sih? Aku kan sudah bilang kalau di luar itu sedang hujan deras, bahaya untuk berkendara!" Jongin mengomel.

"Sudahlah Jongin. Jangan marah-marah terus, kau jadi terlihat seperti Ibu." Yuri menyahut dengan asal sambil menggigit apel. Ia tidak menyangka kalau anak bungsunya itu benar-benar menuruni sifat galak dan bawel darinya.

Sedangkan Kim Siwon merasa sedih melihat anaknya. Ia tidak nyangka kalau anaknya yang dulu setinggi lutut kini benar-benar sudah dewasa.

"Tidak apa-apa. Jongin kan melakukan itu demi kebaikan Sehun, jadi tidak apa. Jongin bebas memarahi Sehun kalau itu memang diperlukan." Yoona menanggapi.

Jongin tersenyum ke arah ibu mertuanya. Kini ia semakin yakin kalau dirinya dan Sehun benar-benar putra tertukar.

"Sepertinya keadaan Sehun sudah baik-baik saja. Kalau begitu, sebaiknya kita semua pulang saja." Donghae membuka suara.

Lovenemies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang