35

1.5K 150 34
                                    

SeKai / HunKai FanFiction

Warn! boys love - ide pasaran - typo(s)

.
.
.

Jongin mengerjapkan matanya beberapa kali, dia menoleh ke samping dan langsung menemukan Sehun yang tertidur di sampingnya.

Dia tidak berniat untuk membangunkan Sehun, dia hanya ingin memandangi wajah suaminya dengan seksama. "Huft, Sehun tampan sekali." Ia mengeluh iri dan langsung memalingkan wajahnya.

"Selamat pagi, Jongin."

"Selamat pagi, Hyung." Jongin tersenyum pada Minseok yang berjalan mendekat padanya. Saat ini memang Jongin sedang berada di rumah sakit setelah semalam ia merasakan perutnya sangat sakit hingga ia tidak sanggup untuk berjalan.

"Sudah berapa kali kau merasa seperti itu?" Tanya Minseok tiba-tiba.

"Dua minggu belakangan ini aku sering merasa perutku sakit. Aku pikir itu hal yang wajar." Jongin menyesal.

"Kalau ada keluhan, seharusnya kau langsung beritahu pada yang lain! Jangan terus-terusan pendam sakitmu sendirian, itu bahaya."

"Maaf, Hyung. Tapi, kondisi bayiku baik-baik saja kan?"

Minseok menarik kursi ke sebelah ranjang Jongin. Semalam pemuda tan itu pingsan dan belum sempat mendengar tentang kondisinya. Sehun juga menolak untuk memberitahu Jongin, dia ingin dokter saja yang turun tangan untuk memberitahunya.

"Kandunganmu lemah, dia tidak berkembang dengan baik, dalam beberapa minggu ini bahkan dia hanya menunjukkan perkembangan yang sangat kecil. Dia sangat kecil untuk ukuran janin usia lebih dari lima bulan."

Minseok menggenggam tangan Jongin untuk memberinya kekuatan serta dukungan mental. "Apa perutmu mengalami benturan?"

Jongin mengangguk. "Kemarin perutku terbentur ujung kasur lumayan kuat." Lirihnya sambil mengingat kejadian di mana Mina mendorongnya ke arah kasur dengan kuat. "Hyung, apa bayiku akan selamat?"

"Tentu! Kita harus berusaha untuk itu. Aku akan mengupayakan hal terbaik untuk membantumu, dan kau hanya perlu menjaga dirimu dengan baik. Jangan memikiran apapun lagi, kau tidak boleh banyak pikiran, itu berpengaruh pada kondisi kehamilanmu."

"Ya, Hyung."

"Kalau kau merasakan sesuatu, langsung kabari aku. Aku akan selalu siap untuk membantumu 24 jam."

"Terima kasih."

"Hey, jangan sedih! Jongin yang kukenal tidak akan mudah sedih seperti ini. Ayo kau harus tetap ceria."

"Kau mengharapkan aku melompat-lompat girang dengan keadaan seperti ini?" Ketus Jongin untuk menimpali ucapan Minseok yang terkesan seperti sedang membujuk anak kecil.

Minseok tersenyum tipis karena akhirnya Jongin yang ia kenal sudah kembali.

"Baiklah, sepertinya kau sudah baik. Aku keluar dulu ya, hari ini aku ada jadwal praktek."

"Ya. Sekali lagi terima kasih."

"Tidak perlu berterimakasih."

Lovenemies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang