"Yaaa! Lalisaaaaaaaaaaaaa!" teriak Jennie saat baru memasuki rumah.
"Wae wae wae?" balas Lalisa tak kalah berteriak.
"Kau ini sudah dewasa.." ucap Jennie.
"Lalu?" tantang Lalisa.
Jennie menghela nafasnya, ia mencoba mengatur emosinya agar tidak meledak ledak karena lelah seharian bekerja dan saat pulang melihat keadaan rumah sudah seperti pesawat pecah.
"Bisa tidak sehari saja kau jangan mengacau rumah seperti ini?" dingin Jennie tanpa mengalihkan tatapannya dari Lalisa.
Lalisa memerhatikan sekelilingnya, ia meneguk kasar salivanya sendiri saat melihat betapa berantakannya rumah mereka.
Lalisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali, ia bingung harus mengatakan apa pada Jennie yang sekarang sudah melipat kedua tangannya di depan dada. Lalisa menarik nafasnya perlahan, namun seakan tercekat begitu saja.
"Bereskan sekarang juga, atau tidur di luar malam ini?" ucap Jennie dan berlalu meninggalkan Lalisa yang masih berdiri di tempatnya dengan ketidakpercayaannya pada ucapan Jennie.
"Jinjja? Whaaaa Jennie Kim kau sungguh luar biasa.." gumamnya lalu ia mengacak acak rambutnya sendiri, ia merasa frustrasi jika dihadapkan dengan membereskan rumah.
Walaupun itu membuatnya frustrasi, tapi ia tetap membereskannya dengan rasa terpaksa yang begitu besar. Karena jika tidak, Jennie akan memarahinya sampai satu minggu kedepan.
"Aku harus memulainya darimana?" tanyanya pada diri sendiri.
"Ah iya, aku harus memunguti bungkus snack ini dulu lalu menyapunya.. Mudah sekali.."
Lalu Lalisa pun mulai memunguti satu persatu bungkus snack yang berserakan di lantai dan seterusnya.
"Huuuh lelahnya.." ujar Lalisa sembari merebahkan tubuhnya di sofa setelah selesai membersihkan rumah
"Pantas saja Mommy selalu marah-marah jika aku membuat kekacauan di rumah, ternyata membereskan rumah semelelahkan itu.." monolog Lalisa sambil mengipas ipaskan tangannya ke wajahnya.
Tak lama kemudian Jennie keluar dari kamar dengan pakaian rapinya. Lalisa langsung terduduk saat melihat Jennie. Ditatapnya dari atas sampai bawah, bawah sampai atas, begitu saja terus menerus yang dilakukan Lalisa membuat Jennie kebingungan.
"Apa ada yang salah denganku Lili?"
"A-ah aniya, kau terlihat sangat cantik, Mom.."
Blusssshh
Wajah Jennie terasa sangat panas saat mendengar pujian keluar dengan mudahnya dari mulut Lalisa untuknya.
Lalisa tersenyum sangat manis, ia tahu bahwa Jennie tersipu karena ucapannya. Lalu ia pun berdiri dari duduknya, berjalan mendekati Jennie dan...
Cup
Jennie terkejut, namun sebisa mungkin ia mengontrol degub jantungnya. Meskipun ini bukan pertama kalinya, tapi jika itu menyangkut Lalisa jantungnya akan berpacu lebih cepat dari biasanya. Efek seorang Manoban memang sekuat itu.
Lalisa menggenggam keduanya tangan Jennie, mengelusnya dan menciumnya secara bergantian.
"Lain kali jangan terlalu cantik jika di depan orang hmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR MOMMY 2 || JenLisa GxG ✔
FanfictionHARAP BACA SEASON 1 DULU "Sampai kapanpun kau tetap Mommy ku!" 🔞 Top #1 on - jenlisa #7 on - bp #3 on - jenniekim #1 on - jennie #4 on - bp #2 on - bp Start : Juni 2021 End : April 2022