Selamat membaca
.
.
.
.
Malam hari waktu setempat.
Jennie tengah sibuk menyalin serta mengedit beberapa file perusahaan miliknya. Ia tidak percaya bagaimana bisa ia mempekerjakan seseorang yang seperti tidak tahu apa apa di perusahaannya. Lihat saja membuat laporan saja tidak becus.
"Astaga. Apa aku harus memecatnya?" frustrasi Jennie.
Mata Jennie begitu fokus pada layar laptop miliknya, sesekali ia akan mengucek matanya karena sangat lelah.
Tiba tiba ponselnya berdering, ada panggilan masuk tapi Jennie memilih mengabaikannya dan dering ponselnya pun berhenti. Tapi tidak hanya sekali, ponselnya beberapa kali terus berbunyi sampai Jennie kesal dan terpaksa mengangkat panggilan itu.
"Hmm?"
"Mengapa lama sekali mengangkat panggilannya?" kesal seseorang.
"Aku sedang mengerjakan beberapa file.." jawab Jennie malas.
"Astaga. Istirahatlah, jangan terlalu memaksakan.." ucap orang itu mengingatkan Jennie.
"Hmm arraseo.."
Lalu tak ada obrolan lagi diantara mereka, Jennie menjauhkan ponselnya dari telinga dan menaruhnya di meja tepat disebelah laptopnya.
"Sayang, Eomma dan Appa akan ke Aussie untuk mengunjungi kalian sekaligus ada bisinis yang akan kita urus disana.." ujar orang itu dari seberang telfon, ternyata itu CL, Eomma Jennie.
Jennie memutar bola matanya malas saat mendengar Eomma nya berbicara. Mengapa Jennie seperti itu? Karena Jennie sudah muak dengan kedua orangtuanya, tapi ia juga tidak mau menjadi anak durhaka jadi setiap di depan umum ia akan selalu memuji kedua orangtuanya. Pencitraan.
"Huh! Bilang saja kau ke Aussie untuk perjalanan bisnis, bukan mengunjungiku.." sarkas Jennie.
"Jaga bicaramu, Jennie Kim.." kesal CL.
"Wae? Bahkan aku berkata yang sebenarnya.." balas Jennie.
CL menghela nafasnya, lalu keduanya sama sama memilih diam. Karena baik CL mau pun Jennie sama sama sedang berperang dengan pikiran masing masing.
"Jika sudah tak ada yang ingin dibicarakan, lebih baik akhiri saja panggilannya.." ujar Jennie tiba tiba. CL yang mendengar itu langsung merasakan perih yang sangat amat di hatinya. Apakah ia sudah keterlaluan pada Jennie hingga Jennie begitu padanya? Pikir CL.
"Huh! Apapun itu terserah kau Jennie Kim.." pasrah CL, lalu Jennie langsung memutuskan sambungan telfon itu dan segera manruh ponselnya sedikit jauh darinya.
Jennie menyadarkan tubuhnya di sandaran sofa, lalu memijit kepalanya karena seperti akan meledak jika sudah berurusan dengan orangtuanya.
Sedari tadi Lalisa berdiri di depan pintu kamar, ia sedih melihat Jennie yang seperti ini. Menghela nafasnya pelan, lalu berjalan menghampiri Jennie. Jennie sedikit terkejut karena ada tangan yang memijit kepalanya. Ia pun mendongak dan langsung mendapati Lalisa, keduanya sama sama tersenyum saat tatapan mereka bertemu.
"Jangan terlalu banyak pikiran, Mom.. Sesekali kau harus masa bodo dengan sesuatu, karena jika tidak, bisa saja kau akan stress dan aku tidak mau hal itu terjadi padamu.." bisik Lalisa tepat di telinga Jennie dan si empunya dibuat bergidik geli namun mengasikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR MOMMY 2 || JenLisa GxG ✔
FanfictionHARAP BACA SEASON 1 DULU "Sampai kapanpun kau tetap Mommy ku!" 🔞 Top #1 on - jenlisa #7 on - bp #3 on - jenniekim #1 on - jennie #4 on - bp #2 on - bp Start : Juni 2021 End : April 2022