SUGAR MOMMY 2 || JenLisa GxG ✔

Chap. 11 : Gurun Pasir

CIEEEEEE SUGAR MOMMY 2 UP CIEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE

YOOOK LAH KITA NGUMPUL DISINI WKWKWKWKWK

JANGAN LUPA VOTE YANG BANYAK YA SAYANG 😘 BIAR AKUNYA SEMANGAT NULISNYA EHE 🙈
KOMENTAR JUGA JANGAN LUPA, OKAY? 😉

SELAMAT MEMBACA 😚

🍵

Pagi ini Ji-yong dan CL berniat datang berkunjung ke rumah Jennie, mereka bukan hanya sekedar berkunjung melainkan ingin menghabiskan waktu bersama keluarga karena sudah lama juga mereka tidak quality time.

Saat Ji-yong dan CL sudah sampai di depan rumah Jennie, mereka berpapasan dengan JenLisa yang sepertinya akan pergi.

"Kalian berdua mau kemana?" tanya Ji-yong dengan tatapan mata yang menghangat.

Jennie menghela nafasnya.

"Tentu saja ke perusahaan dan Lalisa pergi ke kampus karena hari ini ia ada mata kuliah. Wae?" ujar Jennie agak malas menanggapi pertanyaan dari Appa nya sendiri.

Kali ini Ji-yong menghela nafasnya, ia melirik Jennie dan Lalisa secara bergantian.

"Tak usah pergi, kau pemilik perusahaan itu Jennie-ya dan Lalisa kau izin saja hari ini.." kata Ji-yong yang membuat Jennie maupun Lalisa saling bertatapan, karena tidak mengerti maksud Ji-yong.

"Andwe! Tidak bisa seperti itu, jangan seenaknya saja. Biarkan kami pergi dengan urusan kami, Ji-yong-ssi.."

"Jaga bicaramu, Jennie-ya, ia ini Appa mu.." ucap CL.

"Nee, lelaki ini memang Appa ku tapi tidak bersikap seperti seorang Appa!" tegas Jennie lalu ia menarik lembut tangan Lalisa agar segera pergi.

Sementara itu Ji-yong dan CL hanya bisa diam, menatap kepergian kedua anaknya. Lalu CL mengelus punggung Ji-yong, kemudian mereka memasuki rumah Jennie.

__________

Jennie mengantarkan Lalisa sampai depan kampusnya, sebenarnya tadi Lalisa sempat merengek pada Jennie untuk mengantarkannya sampai depan pintu kelasnya, namun Jennie menolak dengan beralasan ia harus segera sampai perusahaan karena akan ada meeting penting, mendengar itu Lalisa hanya bisa mengangguk lesu.

Saat berada di kelas, Lalisa tak seperti biasanya ia terlihat murung dan itu mengundang tanda tanya di diri Destiny.

"Kau kenapa? Apa ada masalah?"

Lalisa melirik Destiny sekilas lalu menggeleng pelan.

"Lalu mengapa tak bersemangat sekali?" tanya Destiny yang masih penasaran dengan temannya ini.

"Aku hanya kurang tidur saja.." bohong Lalisa, setelah itu ia pergi meninggalkan kelas dan tujuannya hanya satu, yaitu Rosie yang memang sekarang berkuliah di kampus yang sama dengan Lalisa, hanya saja berbeda jurusan. Rosie mengambil bidang Musik, sementara Lalisa, ia memilih Arsitektur.

Sebenarnya Jennie sangat melarang Lalisa mengambil Arsitektur, Jennie sangat menginginkan Lalisa mengambil Bisnis seperti dirinya, tetapi dengan keras kepalanya Lalisa, Jennie pun mengalah.

Entah mengapa Lalisa sangat malas sekali untuk mengikuti kelas hari ini dan ia pun mempunyai rencana untuk mengajak Rosie pergi.

Dan sekarang Lalisa sudah berada di depan pintu kelas Rosie, lalu matanya menelusuri kesegala arah untuk mencari keberadaan manusia yang sangat menyukai segala jenis makanan itu, tapi ia tidak menemukan keberadaan Rosie. Lalisa pun berbalik badan dan saat ia hendak melangkah pergi, ada seseorang yang berpapasan dengannya dan ia mengatakan "kau mencari Rosie? Gadis itu sedang berada di perpustakaan." Lalisa menoleh ke arahnya dengan menatap tak percaya, dan seperti bisa membaca pikiran Lalisa, ia pun kembali berkata, "kalau tidak percaya pergi saja kesana," setelah itu ia berlalu masuk ke kelas.