Chap. 29 : Our Little Fairy

7.9K 878 158
                                    

Yang gak sabar punya ponakan online sini ngumpul 🤣🤣

JANGAN LUPA;
VOTE
&
KOMENTAR
biar selalu rame ya sayangku 😘

Selamat Membaca 🤗

🍵


Satu bulan kemudian..




Jennie sedang berbaring di sofa ruang tengah, Jennie mulai merasakan mulas dan nyeri disaat yang bersamaan pada bagian perutnya, sebenarnya sejak pagi namun ia masih menahannya dan tidak mengatakan apapun pada Lalisa. CL menghampiri Jennie dan berniat mengajak Jennie istirahat di kamar agar lebih nyaman, namun saat Jennie berdiri ada cairan menetes, sontak itu membuat CL terkejut dan CL langsung menyadari itu, ia pun mencoba memapah Jennie. "Sayang, air ketuban mu pecah, sepertinya sudah waktunya.." ujar CL, Jennie memejamkan matanya dengan keringat yang sudah membasahi wajahnya. Ini amat sangat sakit.

CL mencoba menelfon Lalisa, namun tidak ada jawaban sepertinya Lalisa masih ada jam kuliah. Ji-yong? Ia ada pertemuan bisnis dengan koleganya, jadi CL tidak bisa menghubunginya untuk sementara waktu, tetapi ia sudah mengirim pesan. Hingga akhirnya CL memanggil supir dan memintanya untuk membantu dirinya membawa Jennie ke rumah sakit.

Selama perjalanan menuju rumah sakit, Jennie hanya memejamkan matanya, ia sesekali akan meringis kesakitan. CL dengan sabar menenangkan Jennie, ia tahu Jennie takut dan gugup karena saat Jennie menggenggam tangannya itu sangat erat sekali.

"Sayang, kau yang tenang.." ujarnya lalu ia menyeka keringat Jennie.

Sementara itu Lalisa sudah menyelesaikan mata kuliahnya, ia segera mengecek ponselnya yang sedari tadi terus bergetar, ia terkejut begitu banyak panggilan masuk dari Eomma nya, ia pun segera menelfon balik karena ia takut terjadi apa-apa pada Jennie.

"Yeoboseyo? Ada apa Eomma?" khawatir Lalisa.

"Cepat ke rumah sakit dokter Naeun, istrimu akan melahirkan.." ujar CL dari seberang telfon, mendengar itu Lalisa langsung mematikan panggilannya dan segera ke rumah sakit. Ia tidak peduli sapaan dan panggilan dari teman sekampusnya, yang ada dipikirannya saat ini adalah segera sampai rumah sakit dan menemani Jennie melahirkan anak pertama mereka. Lalisa menyesali kebodohannya hari ini, karena ia tidak ingat jika ini tanggal 28 September dan prediksi Dokter Naeun tidak meleset, benar-benar tepat.

Beruntungnya hari ini Lalisa membawa mobil sendiri dan jarak rumah sakit dari kampusnya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 10 menit. Meskipun terburu-buru namun Lalisa terlihat ugal-ugalan dalam mengendarai mobilnya.

Lalisa sudah sampai rumah sakit, ia segera berlari dan bertepatan dengan Jennie yang akan masuk ke salah satu ruangan.

"Tunggu.." ujarnya lalu ikut masuk ke dalam.

Jennie menggenggam erat tangan Lalisa, tangis pun tak terelakkan karena rasanya amat sakit. Lalisa menenangkan Jennie "ssssttt yang tenang ya sayang, aku yakin kau pasti bisa.." ujarnya lalu memeluk Jennie. Padahal ia sendiri terlihat gugup sekali, karena ini pertama kalinya ia menemani seseorang melahirkan.

Naeun terus membimbing Jennie, peluh pun sudah membasahi wajahnya. Lalu saat melihat kepala baby sudah akan keluar Naeun meminta Jennie menarik nafas dan mendorongnya.

"Satu dua tiga, dorong..." pinta Naeun yang entah sudah keberapa kalinya.

"Eengggggghhhhhhh..." dan kali ini dalam sekali dorong si baby pun keluar dan mengeluarkan tangisnya.

SUGAR MOMMY 2 || JenLisa GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang