25. The Black Jacket

45 5 0
                                    

Happy Reading Guys🤗🤗
.
.
.
.
.
.
.

'Dibalik senyummu tersirat berbagai penderitaan dan hal itulah yang membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik.'
~ENDANG~

"Lo yang namanya Ranya, kan?" tanya Carin, kakak kelas VII yang menjadi ketua geng Carlota.

Geng Carlota merupakan perkumpulan dari cewek-cewek yang terkenal akan kecantikannya, entah itu natural atau blasteran. Terkecuali Ranya yang pernah menolak ajakan untuk masuk perkumpulan ini, namun tidak menutup kemungkinan teman sekelas nya ada yang tergabung disana.

"Woh, woh. Tunggu bentar, kalian ini mau pawai, ya? Pakai bawa pasukan segala," sinis Ranya enteng, seakan tidak ada rasa takut di matanya.

"Gue dengar lo itu pacarnya Aril,"

"E-nggak kok, masalah waktu itu. Kak Aril cuma bercanda doang, kak." sahutnya grogi atas pertanyaan yang diajukan padanya.

"Kita nggak percaya."

"Terserah kalian mau percaya atau nggak,"

"Lo di diemin malah ngelunjak," pekik Carin semakin emosi.

Situasi semakin mendesak gerak Ranya, setiap langkah mereka bagaikan pijakan curam bagi Ranya.

"Kita bisa bicarakan ini baik-baik," ucap Ranya mulai panik akan kondisinya.

"Nggak ada yang perlu dibicarakan lagi!" ancam Carin sembari mengankat tangannya.

Namun sebelum tangan Carin mendarat di pipinya, Ranya dengan santai meminta izin untuk berbicara sehingga membuat Carin menghentikan aksinya ditengah jalan.

"Sebentar, izinkan aku bicara." pinta Ranya, "Ibuku selalu berkata, jika dalam kondisi mendesak seperti ini, ia akan..."

Ranya menggantungkan jawabannya, hingga membuat semua orang penasaran.

"Akan apa?" tanya salah satu dari mereka.

Ranya memasang kuda-kuda lalu bersiap melakukan jurus andalannya.

"LARI ITU LEBIH BAIK!!" teriak Ranya berlari se-kencang mungkin.

Melihat hal itu mereka sempat keheranan atas ucapan Ranya yang tidak karuan.

"Aagrhh... TONG-LONTONG-LON... Eh? Maksud gue TOLOL! Ya ampun! Salah mulu dah, TOLONG!!" teriak Ranya tidak karuan.

Geng Carlota mengejarnya habis-habisan seakan tidak mau melepaskannya begitu saja. Tujuan mereka hanya satu, yaitu memberi pelajaran pada cewek tidak tahu diri itu.

Di sisi lain Ranya mengawal mereka masuk ke dalam kelas yang sudah tidak ada penghuninya.

Setelah semuanya masuk ke dalam, Ranya mau tidak mau  harus mencari jalan keluar agar terbebas dari belenggu mereka. Ini masalah mati dan sekarat!

"Buat susah aja, lo. Pakek lari-lari segala!" pekik Carin ngos-ngosan.

"Hehe... Lari semi siang itu menyehatkan, loh, kak." canda dikit sebelum dihajar.

"Masih sempet aja lo bercanda!"

"Slow, kita bisa bicarakan hal ini baik-baik bukan, hehehe..."

"Nggak ada yang perlu dibicarain. Sekarang lo rasain pelajarannya!"

Kini tidak ada pilihan selain menjalankan plan H.

Bugh... Bugh... Plak... Klontang!

"AMPUNN!"

Beberapa orang dikejutkan dengan suara itu dan memutuskan untuk mengintipnya, belum lama saat suara bising itu berakhir pintu terbuka dengan keras dan keluarlah para anggota geng Carlota dengan kondisi babak belur, wajah mereka terlihat sangat pucat seakan ketakutan melihat sesuatu.

RANARIL ||✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang