~*~*~*~*~*~
'Meski kecil harapan, tapi kami ingin ia kembali.'
~ARYA~Ruang ICU tengah ramai dengan isak tangis ketika melihat orang yang mereka sayangi telah di renggut secara paksa. Dalam sekejap warna hidup mereka berubah menjadi gelap gulita. Meski berat, dokter itu segera melepas alat medis yang menancap pada raga tak bernyawa.
Arya bangkit dan mencengkeram kemeja putih dokter itu, "APA YANG ANDA LAKUKAN!" pekik Arya menatap tajam dokter itu.
"PUTRI SAYA BAIK-BAIK SAJA! SEBENTAR LAGI DIA AKAN BANGUN! SAYA YAKIN DIA HANYA TIDUR!" racau Arya bersamaan air mata mengalir.
Angga dan juga Rangga mencoba melerai amarah Arya yang meluap-luap. Hingga Arya terjatuh ke lantai karena ketidak berdayaan melihat jasad putrinya sendiri.
"RANYA ... KAMU UDAH JANJI SAMA AYAH ..." Arya merogo benda kecil yang ada di saku celananya.
"Lihat, Ayah udah siapin hadiah buat kamu nak, apa kamu tidak mau bangun dan melihatnya?" lanjutnya sembari menyodorkan kalung resin biru.
"Apa Ayah melakukan hal yang buruk sampai kamu tidak mau menuruti permintaan ayah?"
Mayang semakin tersayat ketika melihat wajah frustrasi dari Arya. Suami yang selama ini ia kenal dengan sikapnya yang tenang. Kini terlihat begitu rapuh karena kematian putrinya.
"BANGUN RANYA!" bentak Arya, "AYAH MAU RANYA BANGUN SEKARANG!!"
⚜️⚜️⚜️⚜️
"Kakak harus hidup ..."
Tiba-tiba layar monitor menunjukkan garis layaknya pegunungan. Tubuh itu tersentak seakan nyawa telah kembali masuk dalam raga kosong itu.
Hal tersebut membuat suasana menjadi mencekam, menunggu kabar dari dokter yang tengah memeriksa kembali. Sungguh, ini sebuah keajaiban.
"Alhamdulillah, jantung pasien kembali berdetak." jawabnya yang di balas sujud syukur oleh semua orang, Arya seketika bangkit dan memegang pundak dokter muda itu.
"Tolong selamatkan putri saya. Lakukan apa saja, saya hanya ingin putri saya sembuh" lirih Arya.
"Insya Allah, pak. Sekarang bapak dan sekeluarga bisa keluar dulu, karena pasien membutuhkan istirahat."
Satu per satu mulai meninggalkan ruang ICU, menyisahkan Arya dan Mayang yang saling berpelukan, saling memberi kekuatan agar saat Ranya bangun hanya ada senyuman.
"A-a-ayyaahh ... ib-i-ibbuu ..."
⚜️⚜️⚜️⚜️
KAMU SEDANG MEMBACA
RANARIL ||✔️
Novela Juvenil[⚠!️WARNING!⚠️] [CERITA MENGANDUNG UNSUR CANDU DAN BIKIN KAKU, AWAS ENTAR BAPER![ [MENURUT IMAJINASI AUTHOR, BUKAN "MENURUT ATURAN KELUARGA," KALAU ITU NAMANYA DWISATYA.] [MAAF BILA ADA KESALAHAN DALAM KEPENULISAN, MAKLUM LAH KARYA PERTAMA😆😆] Aril...