22 | jarak

2.5K 329 32
                                    

Multimedia:
Tulus - Ruang Sendiri

Terkadang kita hanya perlu jeda untuk memastikan perasaan yang sebenarnya.

Entah siapa yang awalnya mulai menciptakan jarak usai pertengkaran mereka hari itu. Hampir menjelang satu bulan lamanya Leiya dan Kaesar tak bertemu, tanpa berbalas pesan, juga tanpa berbicara lewat sambungan telepon. Leiya merasa hubungan mereka telah terputus dan ia tidak tahu bagaimana cara menyambungkannya kembali.

"Hubungan tanpa tali harusnya nggak kenal putus." Leiya menghela napas. Baik, itu keinginannya. Dia memanng tidak suka dikekang meski di sisi lain juga senang dengan sensasi disayangi seseorang. Sewaktu-waktu menimbulkan efek yang mendebarkan. Leiya menikmatinya.

"Lei, boomerang yuk."

Awalnya Leiya memandang heran pada selebgram sekaligus Youtuber cantik asal Padang tersebut yang kini sudah menjelma aktris hebat tanah air, Sherin terlalu ramah meski pada orang baru. Tidak heran banyak laki-laki yang memujinya di dunia maya, sudah badannya bagus, cantik, ditambah suka bermain game online. Sangat paket lengkap untuk para buaya tanpa pawang di luar sana.

"Cantik banget sih lo, nggak minat ikut casting? Nanti gue kenalin lo sama director  kenalan gue."

"Makasih, tapi nggak usah. Ngapain capek-capek ikut casting kalau bisa terkenal dengan cara instan." Leiya tersenyum nyengir dan disambut anggukan semangat dari Sherin.

"Wah, wah! Sa ae sarkas lo! Lucinta Lanang pasti kesindir nih, yakin gue."

"Haruslah. Eh, Mbak Awe nyariin lo tadi, bentar lagi event-nya mulai nih."

Sesuai planning mereka, acara akan dimulai sepuluh menit lagi. Mereka juga telah selesai melakukan geladi resik. Di event kali ini, Leiya ditugaskan untuk mengurus talent acara yang diadakan oleh salah satu brand operator telekomunikasi seluler di Indonesia yang dilaksanakan secara indoor di sebuah mal di Jakarta. Leiya tidak sendiri, ada Mbak Yunita dan beberapa orang lain yang turut mengurus kebutuhan-kebutuhan para talent sejak awal perjalanan sampai tiba di lokasi event.

Outfit Leiya hari ini hanya berupa bawahan jins biru yang dipadukan dengan kaus hitam yang seragam dengan seluruh tim EO AVL, tidak lupa juga dengan id card yang mengalung di lehernya. Beruntunglah, kesibukannya bekerja belakangan ini membuat Leiya jadi tidak terlalu memikirkan persoalan hatinya yang kusut. Toh, Kaesar juga tidak mencarinya.

Leiya baru sampai kosan pada pukul 10 malam. Event-nya berjalan lancar dan Leiya sangat menikmati meski begitu lelah.

Usai membersihkan badan, Leiya baru ingat, ia belum membuka paket lampu tumblr yang ia beli di salah satu platform belanja online. Saat paket itu tiba, Leiya meminta tolong Mbak Yeni menerima paket itu dari kurir ketika ia masih di luar.

Lihatlah kamarnya sekarang, tampak estetik meskipun baju kotor berserakan di atas tempat tidur. Tidak heran oma sering menyindir Leiya dengan kata-kata 'bisa merawat diri tapi tidak bisa merawat rumah'. Agak savage memang, Leiya sih tidak peduli, Leiya mengakui dirinya memang pemalas.

Leiya mematikan lampu utama kamarnya sebelum berganti menyalakan lampu tumblr yang sudah ia pasang di dinding. Suasana tenang ruangan itu tidak lantas membuat Leiya ikut tenang. Waniata itu berbaring menatap langit-langit kamar yang terpantul cahaya kekuning-kuningan. Leiya mengabaikan pesan dari Sherin yang mengatakan kapan-kapan ingin main dengannya. Terlarut dalam kebosanan, Leiya menggaruk kepala dengan kasar, bosan juga ternyata jika memiliki teman mengobrol sebelum tidur, apalagi ketika sedang hampa-hampanya. Satu nama kembali terlintas di benak Leiya. Apa pria itu sudah malas merecokinya? Apa sudah lelah? Sudah menyerah?

Barbar Ambyar (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang