Ngajak ketemu calon mertua kayak ngajak makan di warteg. Santai amat.
Untuk Kaesar Wishaka yang senang membombardir ketenangan hatinya, tentu saja Leiya ogah menerima ajakan mendadak Kaesar untuk bertemu Tante Ana. Enak saja, Leiya tidak mau mati muda dengan pertemuan tanpa persiapan mental dan skill untuk menghadari Mama Kaesar.
"Pokoknya gue nolak, masa langsung besok?!"
Leiya tak terima, setelah lelaki itu mengabari sudah sampai di rumah, tanpa tedeng aling-aling Leiya langsung meluapkan kekesalan lewat sambungan video call.
"Jangan marah-marah dulu, Lei. Ini aku baru sampai rumah."
"Bodo amat. Siapa suruh tiba-tiba ngajak ketemu mama lo? Ya gue takut, lah!"
Brak!
Suara grasah-grusuh menyertai keributan di seberang sana, Kaesar geleng-geleng seraya mengelus dada. Sebenarnya dia letih sekali, tetapi panggilan masuk dari Leiya tak sanggup Kaesar tolak, bisa perang dunia ketiga bila diabaikan.
"Kita cuma mau ketemu mama aku kok, bukan ketemu Donald Trump sama istrinya. Nggak usah parno gitu, Sayang." Kaesar menyandarkan ponselnya di sisi rak buku sebelum melepas jaketnya dan menyisakan kaus berwarna krem. "Muka kamu mana, Lei? Kok gelap gitu?"
"Lampunya gue matiin, gue lagi ganti baju."
Kaesar mengaga. "Lah, kok dimatiin? Nggak asyik kamu."
"Ish, apaan sih?! Nggak usah ngeres tuh otak," gerutu Leiya, wajahnya mulai kelihatan dengan penerangan kamar yang mulai benderang.
"Lei, aku harus gimana biar kamu mau?"
"Lompat ke jurang dulu."
"Anjir!" Kaesar justru ngakak parah. "Boleh boleh, tapi kita harus nikah dulu, jadi kalau aku mati nanti kamu jadi janda. Mau?"
"Nggak mau, lah! Udah deh, kok dari tadi pembicaraannya dark mulu, bikin tambah takut deh."
"Oh, berarti kamu setuju nikah sama aku? Oke sip, tunggu mama-papa aku dateng ke rumah kamu minggu depan."
Kaesar senyum-senyum merayu.
"Dih, sok ganteng," sewot Leiya manyun.
"Kalau aku nggak ganteng, mana mau kamu deket-deket sama aku."
"Pede banget."
"Oh iya dong, percaya diriku sampai ngalahin pedenya Dilan." Kaesar menaikkan alisnya, tersenyum remeh. Akibatnya, cewek itu pura-pura ingin muntah.
Leiya bergelung dalam selimut sembari memperhatikan Kaesar mondar-mandir di kamar. Bolehlah, kamarKaesar lumayan rapi khas anak muda. Tatapannya jatuh pada sebuah pigura yang Leiya kenali wajah dalam foto tersebut. Ya iyalah, orang itu mukanya berdua dengan Kaesar. Leiya hapal kapan dan di mana gambar itu di ambil.
"Duduk napa, sibuk amat dari tadi."
Tergema tawa saat Kaesar mendekat pada ponselnya yang masih menampilkan wajah judes Leiya yang tetap bisa membuat hatinya adem.
"Oke oke, sekarang aku duduk anteng nemenin kamu ngobrol."
"Lo nggak ngantuk, Kae?"
"Nggak dong, ditemenin nenek sihir mana bisa ngantuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar Ambyar (Tamat)
Romance(FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA! BEBERAPA PART DIPRIVATE SECARA ACAK) Ketika Kaesar Wishaka yang ngebet nikah bertemu dengan Leiya Angger yang malas berkomitmen. Start: Februari 2020 End: September 2022