Multimedia:
Joseph Vincent - Can't Take My Eyes Off Of You
Pada akhirnya, kita tiba di persimpangan yang paling rumit.
"Kamu ngapain di sini?" Datang-datang, Leiya langsung bertanya nyolot.
"Menurut kamu?"
"Nggak tahu."
Ah, Leiya malas berpikir.
Kaesar yang duduk di kursi teras rumah Leiya seketika berdiri menghampiri wanita tersebut.
"Mau ketemu pacarku, lah."
Respons Leiya adalah berupa dengkusan dan bola mata yang menyorot tajam.
"Itu punya siapa?" Leiya menunjuk ke arah meja, terdapat sebuah tote bag hitam berlogo merek ponsel ternama yang membuatnya langsung menatap Kaesar penuh curiga.
"Punya kamu."
"Jangan bercanda deh." Leiya memukul lengan Kaesar.
"Siapa yang bercanda sih, Sayang? Itu memang buat kamu, biar kita nggak susah kalau mau komunikasi."
"Aku nggak mau terima." Leiya mengambil barang tersebut dan memberikannya kepada Kaesar. "Nih, pegang. Aku nggak mau orang-orang berpikir aku cewek matre. Mending kamu kasih ke adek kamu aja."
Oke, Kaesar paham maksud Leiya.
"Ngapain mikirin apa kata orang? Kan, aku yang inisiatif sendiri, bukan kamu yang minta. Udahlah, terima aja." Kaesar mengulurkannya kepada Leiya, tetapi terus saja ditepis.
"Emang gaji kamu berapa sih? Nggak sayang apa duitnya?"
"Lebih sayang kamu, Lei."
"Malah ngelawak." Leiya mencak-mencak kesal.
"Siapa yang ngelawak? Aku serius loh."
Terlalu lama menunggu Leiya menerima barang pemberiannya itu, akhirnya Kaesar memilih kembali duduk, lantas segera unboxing ponsel tersebut.
"Kae." Leiya memegang lengan Kaesar ragu-ragu.
"Hm?"
"Itu belinya pakai uang loh."
"Nggak kok, ini give away dari Anya Geraldine."
Plak!
"Dah ah, pulang aja sana!"
"Gila, pacarku cemburu sama Anya Geraldine." Kaesar berdecak tak menyangka. "Ah, tetep cantikan kamu kok, Anya mah lewat."
"Kae, ih!"
"Iya, Sayang?"
"Jangan ngalihin pembicaraan deh," kata Leiya, memberengut.
"Maaf, Sayang."
Leiya ambyar sudah. Desiran aneh di dadanya telah berhasil membuat lututnya jadi seletoy jeli. Hatinya yang terbawa perasaan, badannya yang lemas. Leiya pun berjongkok dan menumpukan kepala di lutut Kaesar.
"Sayang, kamu kenapa?"
Leiya menggeleng.
"Kamu pusing?" Kaesar mengabaikan ponsel unboxing-annya, ia justru memijat kepala Leiya. "Capek, ya?"
"Nggakkk."
"Terus kenapa?"
Masa Leiya harus mengatakan: hatiku meleleh, Mas. Ya gengsi.
Leiya baru mendongak kala merasakan Kaesar mengelus lembut jari-jarinya. Kaesar menatapnya khawatir.
"Kamu ngerasa nggak enak ya nerima handphone ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar Ambyar (Tamat)
Romance(FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA! BEBERAPA PART DIPRIVATE SECARA ACAK) Ketika Kaesar Wishaka yang ngebet nikah bertemu dengan Leiya Angger yang malas berkomitmen. Start: Februari 2020 End: September 2022