39 | zoom bersama ayang

3.4K 418 63
                                    

Hehe prank kok. Maafkan saia🙏😭😭😭 *Tabok aja via komen gaiss😭 (alias janlup komen😭)


Mau ribuan orang pun yang nemenin aku kalau bukan kamu tetep aja bakal terasa sepi.

Leiya tak berhenti memencet tombol remot televisi untuk mencari siaran yang sesuai selera tontonannya. Namun, tak ada yang Leiya suka.

"Suamiku adalah ayah dari anakku. Hah? Judulnya kok gitu sih? Ish, skip ah."

"Eh eh, jangan ganti, Mama suka nonton ini."

Leiya meringis kesal. "Selera tontonan Mama kok gitu banget?"

"Gitu gimana? Selera orang ya beda-beda."

"Sejak kapan Mama suka nonton sinetron ginian? Perasaan, dulu Mama jarang nonton TV."

"Makanya, sering-sering di rumah."

Leiya cuma mendengkus. Ia bergegas untuk kembali ke kamar.

"Lei, sini dulu," panggil papanya saat Leiya baru setengah perjalanan menuju kamar.

"Kenapa, Pa?" Leiya menaikkan alis.

"Kaesar nge-chat Papa nih."

Tentu saja Leiya melotot. Dia kaget. Lantas, segera buru-buru mendekati papanya.

"Ngapain Kaesar chat-chat kamu?" tanya Mama Leiya, agak sensi.

"Nanyain Leiya nih." Halim memperlihatkan layar ponselnya kepada sang istri. Akibatnya, Leiya langsung mendapat tatapan penuh tanya dari mamanya.

"Kaesar bilang apa, Pa?" Leiya sudah super kepo dan mengintip tipis-tipis pada room chat yang menampilkan nama 'Kaesar'. Ya, sesimpel itu nama Kaesar di kontak papanya.

"Nih."

Kaesar:

Assalamualaikum, Om.

Om dan keluarga apa kabar?

Leiya menghela napas membaca dua baris pesan tersebut. Tidak ada sama sekali namanya dalam pesan tersebut.

"Mana Kaesar nanyain Leiya?"

Dia cuma bisa berekspresi biasa-biasa saja agar mama dan papanya tidak berpikir lebih jauh.

"Tunggu, Papa balas dulu nih. Pasti dia nanyain kamu nanti."

Kaesar:

Wah, ikut senang dengarnya, Om.

Leiya ada di rumah nggak, Om? Dari tadi saya nggak bisa hubungin Leiya.

"Tuh, kan," kata Papa Leiya.

"Kamu pacaran sama Kaesar?" tanya Ana pada Leiya.

"Emang nanyain orang harus pacaran dulu?"

"Ya, tapi dia nanyain kamu ke Papamu. Wajarlah kalau Mama mikir gitu."

"Udahlah, kita nggak usah campur tangan terlalu banyak sama urusan percintaan anak muda. Biar mereka yang milih sendiri." Papa Leiya berusaha menjadi penengah.

Wow, Leiya tahu arah pembicaraan mama-papanya.

"Leiya nggak mau lagi ya dijodoh-jodohin. Malas banget."

Ana hanya berdecak dan fokus menonton sinetron favoritnya, sesekali ia menggeser layar ponselnya yang berselancar di laman utama Facebook.

"Kata Kaesar, kamu nggak bisa dihubungi. Kenapa bisa?" tanya Halim.

Barbar Ambyar (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang