Kamu yang menciptakan luka, kamu pula yang berhasil menjadi penawarnya. Sehebat itu kamu di hidupku
"Aku bakal yakinin Mama kamu setelah kamu sendiri yakin sama aku. Jadi, kuncinya terletak sama kamu, aku bakal maju kalau kamu mau ngasih jalan."
Tolong, kenapa pertanyaannya rumit begitu? Leiya mendesah lelah.
"Gimana caranya biar gue yakin sama lo?" Leiya mencoba membalikkan pertanyaan.
"Apa yang bikin kamu ragu sama aku selama ini?" Kaesar termenung sesaat sambil terus memandang Leiya. "Mungkin itu jawabannya."
Leiya terdiam sangat lama. Keheningan di antara mereka disela oleh bunyi perut Leiya yang seketika membuat kening Kaesar berkerut.
"Kamu lapar?"
Leiya melotot menahan malu. Leiya ingin segera menghilang dari hadapan Kaesar saat itu juga.
"Kenapa nggak bilang dari tadi?"
Hal itu membuat Kaesar tersenyum, ia tampak menahan tawa.
"Nggak!"
"Terus kenapa nih perut bunyi-bunyi?" Kaesar refleks mengelus perut Leiya.
"Nggak usah pegang-pegang!"
Leiya mencak-mencak nggak jelas, tertawaan Kaesar semakin bikin dia malu.
"Yuk, makan?"
"Nggak."
"Yuk, nikah?"
"Lo tuh ya!"
Di tangan Leiya terdapat bantal putih yang siap melayang ke muka Kaesar, Leiya baru mengambil ancang-ancang siap beraksi.
"Jangan dong, Sayang."
"Buaya. Lo sayang-sayangan aja sama si Shafa itu."
Tidak tahu kenapa, Leiya emosi tiap kali mengingat teman PDKT-an Kaesar. Menyebut namanya saja Leiya jadi emosi.
"Nggak ah, aku maunya sama Leiya Angker Elsafa aja. Aww!"
Bantal itu baru benar-benar melayang ke arah Kaesar.
"Mau kangen-kangenan aja kok mesti pake perang dulu sih?" Kaesar menunduk mengambil bantal itu dan ikut duduk di samping Leiya.
"Hm, sori—" Leiya menganga sebelum mengatupkan mulut.
"Lei." Kaesar merebahkan kepala di bahu Leiya, nggak lupa pula menyelipkan tangan di pinggang ramping Leiya, lalu berbisik, "kangen."
Kalau bisa, Kaesar ingin mengucapkan kata itu berulang kali agar Leiya yakin bahwa dia itu tidak main-main kalau bicara tentang rindu.
"Kamu baik-baik aja nggak selama kita nggak ketemu?"
Mula-mula, Kaesar hanya menyatukan genggaman tangan kiri mereka, merasakan halus tangan Leiya yang kayaknya jarang menyentuh sabun cuci piring, berlanjut pada perasaan gemas yang membuat Kaesar mencium punggung tangan Leiya berkali-kali.
Tentu saja tindakan tersebut membuat Leiya merinding disko, Leiya semakin hilang akal kala Kaesar mendekap tangannya tepat di dada kiri pria tersebut. Leiya amat terperangah. Jantung mereka seakan-akan beradu kecepatan.
"Selama kita nggak ketemu, lo deket sama siapa aja selain Shafa?"
"Pertanyaannya nggak kebalik nih?" goda Kaesar, kembali mengecup punggung tangan Leiya.
"Ish!" Leiya langsung membuang wajah.
Kaesar makin tergelak lebar.
"Jujur aja, aku jadi cowok ngenes selama kita pisah, Lei."
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar Ambyar (Tamat)
Romance(FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA! BEBERAPA PART DIPRIVATE SECARA ACAK) Ketika Kaesar Wishaka yang ngebet nikah bertemu dengan Leiya Angger yang malas berkomitmen. Start: Februari 2020 End: September 2022