2 | kepergok

12.1K 1.1K 119
                                    

Multimedia:
Sheila On 7 - Dan

Mantra Rakyat Twitter untuk para pejuang cinta yang tak kunjung menemui kepastian, tetapi memiliki nyali besar:

Memanggil petrus sihombing hutabarat samyang jakandor!

"Memang mantap gila, pepet terus sampai hati terombang ambing, hubungan bertambah berat sampai sayang, jangan kasih kendor!"

Suara gedoran dari luar pintu kos menjadi alarm sialan yang mengganggu kedamaian mimpi putri tidur. Leiya tak bisa menahan dengkusan, langkah terhuyung menggiringnya bangun dari ranjang. Kepalanya masih pusing.

Tok tok tok!

"Sabar! Ngetuk sekali lagi gue sumpahin lo jomlo karatan sampe koit, pagi-pagi udah ganggu orang aja."

Leiya membuka pintu dengan kasar.

"Mbak, paeat nih!"

Sepagi ini kesabarannya diuji. Leiya memutar bola mata malas mengetahui sosok penggangu yang telah menghancurkan ketenangannya memeluk guling dan mimpi indah bertemu Zayn Malik. Lihatlah Kaesar, cowok itu memakai kaus dan topi berwarna hitam polos. Sudah seperti mau kunjungan ke suku Kajang.

"Paket pala lo bundar," kesal Leiya.

"Ini paket cinta buat Leiya tersayang yang belum mandi."

Kaesar memasang senyum paling ganteng, lalu masuk ke kamar kos Leiya tanpa permisi.

"Dasar, kurir nggak ada akhlak, main nyelonong masuk aja ke kamar cewek," cibirnya.

"Aku bawa sate Madura. Kita makan sepiring berdua ya, Lei."

"Gue nggak punya piring. Pulang sana."

Kaesar tercengang.

"Serius? Woah, kesempatan nih. Kamu pengin nggak aku beliin piring sepaket sama rumah yang di dalemnya langsung ada suaminya gitu? Tapi, suaminya itu harus aku, nggak boleh cowok lain. Rugi di aku dong kalau gitu."

Cerocosan itu tertiup angin dalam sekejap. Pasalnya, Leiya sama sekali tak peduli akan omongan absurd Kaesar. Sehabis mandi, Leiya melihat Kaesar memindahkan sate tadi ke dalam piring.

"Nyolong piring punya siapa tuh?" Leiya menggulung rambutnya dengan handuk.

"Pinjem piringnya Bu Nining, yang bantuin mama jaga kosan ini."

Keduanya duduk lesehan di lantai. Leiya menolak saat Kaesar hendak menyuapinya satu tusuk sate.

"Gue bisa sendiri."

Kaesar berdecak. "Ya udah, suapin aku sekalian, Lei."

Spontan Leiya menyikut perut Kaesar, tak lupa memelototinya.

"Barbar amat, elah," keluh Kaesar.

"Lo sih, bawain orang makanan nggak niat banget. Ikutan makan segala."

Kaesar menghela napas dan pura-pura cemberut.

"Aku yang beliin, ujung-ujungnya aku juga yang diomelin. Risiko jadi cowok ganteng gini amat dah, disalahin mulu."

"Kalau nggak mau disalahin jangan jadi cowok, jadi banci pasar malem aja sana."

"Tuh kan, salah lagi."

Daripada lelah mengganggu Leiya makan, Kaesar menyenderkan kepala di bahu cewek itu dan memilih bermain game di ponsel. Kaesar bermain game yang pemainnya bisa membangun rumah dengan bentuk dan model sesuka hati, bukti saking tak sabarnya Kaesar ingin segera membangun rumah tangga dengan Leiya secepatnya.

Barbar Ambyar (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang