23 | nenek lampir

2.4K 302 26
                                    

Kamu boleh pergi asal baliknya ke aku.

Leiya tak menyangka bahwa dua orang yang ada di ruang tamu apartemen Sherin saat ini merupakan orang yang sering dilihatnya di eksplor Instagram. Style berpakaian keduanya hampir satu tipe dengan Sherin, rok di atas lutut dan atasan belahan dada yang rendah. Seksi dan glamor.

"Hai, Lei, gue Calista Hendrawan. Temennya si bego ini," canda Calista menunjuk Sherin.

"Mulut lo bego," balas Sherin.

Calista Hendrawan. Namanya jelas tak asing di telinga Leiya, selebgram yang kini merangkap menjadi aktris itu sering wara-wiri di thumbnail YouTube para pria buaya di Indonesia. Hampir mirip-miriplah dengan Sherin, tetapi Calista lebih sering menggemparkan dunia perbuayaan jantan di jagad Indonesia. Seringkali ia mengunggah fotonya dengan baju kekurangan bahan dengan pose sensual yang dengan sekejap mampu membuat namanya menjadi trending topik di platform sosial media.

"Hai, gue Leiya."

"Kalau gue pasti lo udah kenal, kan?" Teman Sherin yang satu lagi menjentikkan jari.

"Kenal kok. Emang siapa yang nggak kenal Sisil Celia?" Well, sedikit peres memang, Leiya hanya mencoba mengakrabkan diri dengan cara membuat Sisil meninggi.

"Adek gamers terkenal yang diselingkuhi karena terlalu baik. Lo mau bilang gitu kan, Lei? Kasihan emang nih anak, bego banget." Sherin berkacak pinggang, wajah kusut Sisil mulai tak nyaman jika kisah masa lalunya yang suram kembali diungkit-ungkit.

"Sumpah ya, lo bukan temen gue lagi. Malas banget gue inget-inget si brengsek itu." Sisil menutupi mukanya dengan bantal sofa.

"Lah, nangis."

"Diem lo, Sher!"

Sherin memilih memeluk Sisil.

"Ululuh, nggak usah cengeng lo nginget tuh orang. Cowok sampah kayak dia memang nggak pantas dapet berlian. Nggak sepadan, Sil."

"Gue nggak nangis." Sisil berkedip beberapa kali. "Eh, bulu mata gue copot."

Calista menjitak kepala temannya itu. "Nggak nangis tapi bisa-bisanya bulu mata lo copot."

"Lei, lo mau minum apa? Gue mau pesen gofood nih," kata Sherin.

"Nggak usah repot-repot, Sher, yang ada aja."

Lantas Calista terbahak-bahak.

"Lei, lo jangan tanya apa yang di apartemen Sherin."

Sisil juga ikut tertawa.

"Jangan ember ya, Lei. Gue terang-terangan aja, apartemen Sherin tuh udah bergelimangan dosa tahu nggak?"

"I see." Leiya mengangguk.

"Tunggu, lo jangan kasih tahu siapa-siapa ya, Lei, kalau sampe gue kelepasan cerita sesuatu. Gue capek dikejar-kejar media."

"Gue ngerti kok sama risiko pekerjaan kalian."

"Nah, lo pasti udah nggak heran. Kita nggak munafik kok, tampilan kami nih udah ngejelasin gimana kami yang sebenarnya. Cuma nggak mungkin kan kita yang buruk ini terang-terangan ngasih tahu ke publik soal gimana kami yang sebenarnya. Kayak yang lo bilang tadi, risiko pekerjaan. Males banget terkenal karena keburukan."

Barbar Ambyar (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang