39 - KENYATAAN

398 52 9
                                    

CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.


Tega kalian kalau sampai belum follow ಥ‿ಥ
JANGAN BAWA CERITA LAIN KE SINI!

WAJIB FOLLOW IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat


Bismillahirrahmanirrahim!

fajarmunazat••Bismillahirrahmanirrahim!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf sus, mau nanya. Perempuan yang berada di ruangan inap dokter Farel itu siapa ya?", tanya Farida kepada salah satu perawat wanita yang baru saja berjalan dihadapannya.

"Itu adik nya dokter Farel, dok."

Farida sempat terdiam sejenak, "oh iya, terimakasih sus."

Farida sekarang kian berjalan menuju lorong rumah sakit dan untuk mengecek kondisi para pasiennya. Hingga tiba dimana, Farida terdiam kaku di depan salah satu ruangan inap.

Dalam benaknya Farida berbicara, "pasti Paman sama Bibi nya dokter Farel belum tau kondisi dokter Farel sekarang."

Farida mulai memasuki ruangan inap Aminah yang dimana beberapa hari kebelakang ini dia baru saja melahirkan.

"Permisi, selamat pagi." Ucap Farida.

Dengan secara bersamaan keduanya menengok ke arah Farida, "pagi dok," ucap keduanya sembari tersenyum.

"Saya periksa dulu ya bayi sama ibu nya."

Setelah pemeriksaan, tanpa berbasa-basi Farida langsung memberitahukan kepada mereka berdua, bahwa Farel semalam mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dia sempat kritis.

"Saya ingin memberitahu, bahwa dokter Farel kemarin malam mengalami kecelakaan." Ucap Farida sedikit kaku.

Mendengar perkataan dari Farida, mereka berdua sempat terdiam sejenak lalu menatap secara bersamaan.

"Yang benar dok? Sekarang kondisinya gimana?" Tanya Yusuf kepada Farida yang terlihat gugup.

"Alhamdulillah dengan izin Allah, akhirnya sekarang dokter Farel sudah melewati masa kritisnya, dan sekarang dia sudah sadarkan diri." jawab Farida dibarengi dengan senyuman.

"Dan saya juga mau memberitahukan, bahwa ibu dan juga bayinya hari ini sudah bisa pulang."

"Alhamdulillah, sekarang kita sudah bisa pulang Nak." ucap seorang ayah kepada anaknya yang sedang di gendong dipangkuan nya.

"Baiklah, saya permisi." Farida melangkahkan kakinya menuju pintu keluar ruangan itu.

Sebelum pulang ke rumahnya, Aminah dan Yusuf akan melihat dulu kondisi Farel saat ini. Mereka khawatir dengan keadaannya, bahkan mereka baru tahu situasi ini dari Farida.

TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang