33 - KUAT ITU BOHONG

1.7K 114 3
                                    

CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.


Tega kalian kalau sampai belum follow ಥ‿ಥ
JANGAN BAWA CERITA LAIN KE SINI!

WAJIB FOLLOW IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat


Bismillahirrahmanirrahim!

Kesunyian malam hari membuat Farel teringat kejadian tadi di dalam taksi bersama Farida

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesunyian malam hari membuat Farel teringat kejadian tadi di dalam taksi bersama Farida.

Farel memegang stetoskop milik Farida yang terjatuh di kursi mobil taksi yang ia tumpangi bersama Farida.

Farel berjalan melalui anak tangga menuju kamar tidurnya, tetapi ketika ia baru menginjakkan kakinya pada tangga ke dua, tiba-tiba Bibi nya menjerit keras dari kamarnya.

Dengan panik Farel langsung bergegas cepat menuju asal suara itu.

"Astaghfirullah Bibi," Farel panik melihat Aminah yang saat ini sedang tergeletak di lantai kamarnya.

Melihat kondisi Bibi nya seperti itu, Farel segera mengambil tindakan medisnya.

"Sepertinya Bibi ingin melahirkan." ucap Farel dalam hatinya.

Farel tidak ingin membuang-buang waktu, ia segera menelpon ambulance rumah sakit dirinya bekerja.

Panggilan terhubung.

"Maaf Pak disini ada pasien yang sedang darurat."

"Baik, kami segera kesana dok."

Farel menenangkan Bibi nya yang saat ini sedang menahan sakit di perutnya. Tidak berselang lama Farel menelpon ambulance rumah sakit, akhirnya ambulance pun sudah sampai di depan rumah Bibi nya.

Petugas ambulance segera bergegas cepat dan membawa Aminah memasuki mobil ambulance itu.

Suara mobil ambulance menambah suasana menjadi semakin panik, Aminah sudah dimasukkan kedalam mobil ambulance dan segera disusul oleh Farel.

Beberapa menit lamanya di perjalanan menuju rumah sakit, akhirnya kini tiba dan mobil ambulance pun segera memasuki jalan menuju pintu ruangan UGD.

Aminah diturunkan secara perlahan dari mobil ambulance itu, perawat wanita segera membawa Aminah memasuki ruangan persalinan.

Farel tidak bisa masuk dan hanya bisa menunggu diluar ruangan persalinan. Melihat kondisi Bibi nya seperti itu, Farel teringat pada Paman nya yang saat ini sedang bekerja diluar kota.

TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang