34 - BARANG MASING-MASING

1.7K 119 7
                                    

CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.


Tega kalian kalau sampai belum follow ಥ‿ಥ
JANGAN BAWA CERITA LAIN KE SINI!

WAJIB FOLLOW IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat


Bismillahirrahmanirrahim!

Adzan subuh berkumandang, Farel bangun dari tidurnya sehabis menemani Bibi nya dirumah sakit semalaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adzan subuh berkumandang, Farel bangun dari tidurnya sehabis menemani Bibi nya dirumah sakit semalaman.

Farel mendiamkan dirinya beberapa menit untuk memulihkan kondisi tubuhnya.

Sementara Bibi nya masih tertidur nyenyak di kasur rawatnya. Tadinya Farel ingin membangunkannya, tetapi ia merasa kasihan dan lagian Bibi nya masih mengalami masa nifas.

Namun, ketika ia pikir-pikir lagi, kalau dirinya tidak pamitan dulu nanti takutnya Bibi nya cariin dia.

"Bi... bi... bi..." setelah ketiga kalinya Farel membangunkan Aminah, akhirnya Aminah terbangun.

"Ada apa Nak Farel?"

"Farel tinggal dulu Bibi disini ya, Farel mau sholat subuh dulu di musholla rumah sakit, setelah sholat subuh Farel pulang dulu ke rumah."

"Iya Nak Farel silahkan, hati-hati dijalannya."

Farel keluar dari ruangan inap Bibi nya dan segera beranjak menuju musholla rumah sakit untuk melaksanakan sholat subuh.

Diperjalanan menuju musholla rumah sakit sudah terlihat sebagian dokter berhenti bekerja sejenak untuk melaksanakan sholat subuh terlebih dahulu.

Air wudhu kini telah membasahi sebagian anggota wudunya. Setelah selesainya dari tempat pengambilan air wudhu, Farel memasuki musholla yang sudah terpenuhi oleh para jama'ah.

Iqamah dikumandangkan oleh salah satu pengurus musholla, dan seorang imam sudah siap ditempatnya.

"Allahu Akbar."

Takbiratul ihram mulai dikumandangkan dan diikuti oleh bacaan surat lainnya.

•••

"Pagi Tante." Farida menyapa Mufidah yang kini sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi dimeja makan.

Sementara Nurul belum terlihat, kayaknya dia masih di kamarnya.

"Pagi Ri, sini sarapan dulu." Mufidah menyuruh Farida untuk sarapan dulu sebelum dia berangkat ke rumah sakit.

"Nurul mana?" Farida kini sibuk mengecek barang bawaan dari tas yang dibawanya.

TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang