CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.
•
•
Tega kalian kalau sampai belum follow ಥ‿ಥ
JANGAN BAWA CERITA LAIN KE SINI!
•
•WAJIB FOLLOW IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat
•
•
Bismillahirrahmanirrahim!Farida pagi hari ini akan mulai bekerja di rumah sakit yang ia sudah tentukan sebelumnya. Farida memasukan stetoskop pemberian dari Abang nya ketika ia telah lulus kuliah di universitas kedokteran.
Dan tidak lupa Farida memakai jas kebanggaannya yang berwarna putih bersih dengan logo medisnya.
"Tante, Nurul, Farida pergi dulu hari ini Farida mulai bekerja di rumah sakit." Farida berpamitan kepada Mufidah dan Nurul dengan sopan.
"Iya Ri, kamu hati-hati."
"Semoga Allah mempermudah semuanya Kak." Nurul tersenyum.
"Makasih Rul, Assalamu'alaikum." Farida beranjak pergi dari sana dan menunggu mobil taksi di jalan raya.
Farida memasuki mobil taksi berwarna biru untuk pergi ke rumah sakit tempat ia bekerja.
"Ini alamatnya ya, Pak." Farida menyodorkan sebuah kertas berisi alamat rumah sakit yang ia akan temui.
"Baik Mbak."
Di dalam taksi Farida sempat terbayang sosok pria yang selalu ia temui di mana saja. Sosok pria itu bagi Farida cukup tampan, tetapi ia tidak menghiraukan bentuk fisik pria yang ia kagumi.
"Astaghfirullah, kenapa aku ingat pria itu." Farida mulai merasa aneh dengan dirinya sendiri dan ia terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya.
Mungkin Farida selama ini jarang dekat dengan seorang pria karena di negaranya dokter wanita dengan dokter pria di bedakan ruangan.
Ketika Farida bertemu dengan seorang pria yang selalu ia temui di mana saja, Farida merasa kalau pria itu bisa mendampingi hidupnya nanti. Tetapi, ia tidak akan mudah untuk memutuskan karena ia tidak tahu bagaimana keseharian seorang pria itu.
Farida sudah berjanji kepada Abang nya, kalau ia sudah menemukan seorang pria yang bisa mendampinginya ia harus kenalkan dulu kepada keluarganya jangan asal mengambil keputusan.
"Udah sampai Mbak." tanpa Farida sadari supir taksi itu memberitahu kalau Farida sudah sampai di tempat tujuannya.
"Makasih Pak." Farida melebarkan senyumannya dan turun dari mobil taksi berwarna biru yang ia tumpangi.
•••
Farel segera masuk keruangan dokter spesialis bedah mengikuti gerak rekan kerjanya Edward dan menyapa satu persatu dokter lainnya yang baru ia temui. Di sana Farel cukup terkesan karena melihat dokter-dokter lainnya menerima Farel dengan baik.
Farel menjadi dokter spesialis bedah sekitar 5 tahun lebih, selama ini ia selalu berhasil dalam pengoperasian mungkin Allah yang membantu Farel dalam melakukan tindakannya.
Allah membantu Farel dalam setiap tindakan pengoperasian yang ia jalani setiap harinya, karena Allah lah yang menentukan nasib seseorang bukan seorang dokter seperti Farel. Dokter hanya bisa membantu menyelamatkan dan tidak bisa menentukan nasib seseorang kedepannya.
"Dok, ada pasien sedang darurat di ruangan UGD!" seorang perawat wanita memberitahu dengan panik.
Edward heran pagi-pagi gini sudah kedatangan pasien sementara dokter-dokter lainnya belum datang ke rumah sakit.
"Saya akan segera ke sana." Edward dengan sigap langsung berlari menuju ruangan UGD.
Farel hanya bisa melihat Edward yang terlihat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sebagai dokter.
Edward keluar dari ruangan UGD dan memberitahu kepada pihak keluarga bahwa pasien harus segera dioperasi karena penyakit usus buntunya sudah terlihat sangat buruk.
"Dari hasil pemeriksaan, anak Ibu mengalami gejala usus buntu dan segera harus di operasi." Edward menjelaskan kepada pihak keluarga pasien.
"Lakukan yang terbaik untuk anak saya dok." seorang wanita menyetujuinya.
"Baik Bu saya akan lakukan yang terbaik untuk anak Ibu, silahkan untuk mendatangi berkas-berkasnya dulu."
"Siapkan ruangan operasi nya sekarang sus," ucap Edward.
Edward segera beranjak dari sana dan melangkahkan kakinya ke ruangan dokter spesialis bedah untuk meminta Farel supaya dia yang melakukan tindakan operasi nya.
Jangan lupa vote dan komennya kawan!✨💟
FOLLOW INSTAGRAM
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazatFOLLOW TIKTOK
@wp.duniakuduniamu
KAMU SEDANG MEMBACA
TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE! FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA] 𝙆𝙤𝙣𝙨𝙚𝙠𝙪𝙚𝙣𝙨𝙞 𝙟𝙖𝙩𝙪𝙝 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙖𝙝𝙖𝙢 𝙖𝙜𝙖𝙢𝙖 𝙞𝙩𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙧𝙖𝙮𝙪 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙛𝙨𝙪𝙣𝙮𝙖, 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖. ❝𝐼𝓏𝒾...