29 - SOSIAL MEDIA

1.7K 115 3
                                    

CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.


Tega kalian kalau sampai belum follow ಥ‿ಥ
JANGAN BAWA CERITA LAIN KE SINI!

WAJIB FOLLOW IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat


Bismillahirrahmanirrahim!

fajarmunazat••Bismillahirrahmanirrahim!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tok... tok... tok..."

"Masuk" Farida mempersilahkan masuk kepada orang yang mengetuk pintu kamarnya.

Seseorang itu masuk kedalam kamar Farida dengan kerudung berwarna merah yang dipakainya.

Farida menoleh kearah pintu masuk kamarnya, dan ternyata itu adalah Ummi nya yang sedang tersenyum manis kepadanya.

"Ummi," Farida menyapa Sarah yang sedang tersenyum kepadanya.

Sarah melangkahkan kakinya menuju tempat tidur yang saat ini Farida sedang duduki. Disana mata Farida masih terlihat bengkak akibat dari tadi dia menangisi kepergian adiknya.

"Kamu sudah sholat Isya, Ri?" Sarah menanyakan hal itu kepada anaknya, ditakutkan Farida belum sholat karena kesedihan yang masih dia rasakan sampai saat ini juga.

Farida mengarahkan pandangannya pada wajah Ummi nya, "udah kok Ummi."

"Alhamdulillah, yang Ummi takutkan kamu belum sholat karena terlarut kesedihan atas kematian adikmu." Sarah menatap mata Farida dengan penuh kasih sayang.

Takdir Allah memanglah sangat luar biasa, Farida sekarang harus bisa hidup bersama Ummi dan Abangnya, sementara adiknya harus meninggalkan mereka dengan cepat.

Satu demi satu orang yang Farida sangat sayangi, kini harus meninggalkan dia karena tugas di dunianya sudah selesai.

"Ya udah sekarang kamu tidur, tubuh kamu butuh istirahat, dari pagi-pagi sampai sore tadi kamu sibuk mengurusi kepergiannya Maryam. Sudahlah jangan terus menerus hanyut dalam kesedihan, biarlah Maryam hidup disana dengan tenang." ucapan yang Sarah lontarkan kepada Farida membuat air matanya ingin sekali keluar, tapi dia berusaha menahannya karena dia tidak ingin Farida melihatnya.

Farida menatap Ummi nya beberapa detik, kemudian dia memeluk tubuh Ummi nya dan saat ini juga akhirnya air mata yang Sarah tahan tadi dari, sekarang jatuh menimpa pipinya.

Mereka memang wanita yang sangat hebat, mereka saling menyembunyikan kesedihannya untuk bisa menguatkan pihak lain.

"Assalamu'alaikum," seorang wanita mengucapkan salam sambil mengetuk pintu kamar Farida.

TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang