43 - TITIK TERANG

403 38 0
                                    

CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.


Tega kalian kalau sampai belum follow ಥ‿ಥ
JANGAN BAWA CERITA LAIN KE SINI!


WAJIB FOLLOW IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat


Bismillahirrahmanirrahim!

Kejadian yang menimpa Adiknya tadi, cukup jadi pukulan yang keras untuk Farel, karena baginya dia hampir gagal menjaga Aisyah-Adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kejadian yang menimpa Adiknya tadi, cukup jadi pukulan yang keras untuk Farel, karena baginya dia hampir gagal menjaga Aisyah-Adiknya.

Farel sudah berjanji kepada Abi dan Ummi nya untuk menjaga Aisyah, sebelum kejadian kecelakaan maut yang menimpa kedua orangtuanya dulu.

Dia tidak mau masalah ini terus berlanjut, Farel pun membuka layar handphonenya dan langsung menelepon seseorang.

"Assalamu'alaikum," ucap salam Farel di seberang telepon.

Tidak ada jawaban apapun dari seberang telepon, hingga dia mengucapkan salam sampai berkali-kali dan akhirnya ada yang jawab juga.

"Wa'alaikumsalam, siapa ya?"

Dengan jawaban yang dilontarkan dari seberang telepon, Farel cukup terkaget karena yang mengangkat teleponnya bukan seseorang yang dia tuju, melainkan orang lain yang bahkan dirinya tidak tahu siapa.

"Mohon maaf, Farida nya ada? Saya Farel."

Mendengar jawaban dari Farel, seseorang di seberang telepon itupun tidak menjawab apapun, terdiam tanpa kata.

Farel berusaha mencobanya lagi, "hallo? Mbak?"

"Eu-ada ada, tunggu sebentar."

Seseorang itu adalah Nurul, dia pun segera memanggil Farida berkali-kali, namun Farida tidak menyahutnya.

"Mas Farel, Farida nya tidak ada, mungkin dia sedang keluar dan lupa membawa handphone nya,"

Farel terdengar menarik napasnya, "baiklah, saya nitip pesan tolong sampaikan sama dia, kalau saya meneleponnya dan ingin membicarakan persoalan yang penting. Terima kasih, Mbak. Assalamu'alaikum."

"Baik, Mas. Wa'alaikumsalam."

•••

"Habis nelepon siapa, Bang?" tanya Aisyah yang sebenarnya dari tadi mendengar percakapan Farel dengan Nurul di telepon.

Dengan refleks, Farel langsung membalikkan tubuhnya kebelakang-ke arah Aisyah terbaring dan mendekatinya, "enggak nelepon siapa-siapa," raut wajah Farel terlihat kaget.

TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang