44 - EPILOG

724 44 15
                                    

Udah siap baca part ending? Let's go!


Bismillahirrahmanirrahim!

Sudah hampir satu bulan ini tidak terlibat komunikasi antara Farel dan Farida, bahkan setelah menerima pernyataan bahwa keluarga Farida tidak terlibat mengenai  pemindahan makam Abi dan Ummi nya Farel, Farel pun tetap saja tidak menjawab sekata ap...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir satu bulan ini tidak terlibat komunikasi antara Farel dan Farida, bahkan setelah menerima pernyataan bahwa keluarga Farida tidak terlibat mengenai pemindahan makam Abi dan Ummi nya Farel, Farel pun tetap saja tidak menjawab sekata apapun pesan dari Farida.

Setelah melaksanakan sholat tahajud nya, Farida mengambil ponselnya yang terletak di meja dekat dengan dirinya.

Ia membuka layar ponselnya dan mencari kontak yang akan ia hubungi. Tidak butuh waktu lama, Farida menemukannya dan langsung mengirimkan pesan di kolom chat.

|||Chat|||

Farida :
"Assalamu'alaikum, mohon maaf sebelumnya saya rasa dengan mengirimkan pesan ini, saya sudah lancang dan melebihi batas sebagai saya sebagai perempuan dan kamu laki-laki. Saya tau sesuatu yang saya lakukan ini salah, bahkan Allah juga udah berfirman dalam Al-Qur'an."

"Tapi saya janji sama diri saya sendiri, setelah pesan ini terkirim, saya akan mencambuk tubuh saya ini selama 40 hari karena rasanya sudah melawan hukum dan perintah dari Allah."

"Tanpa basa basi lagi saya ingin bertanya semuanya sama kamu, Rel. Sebenarnya tujuan kamu ngedeketin saya itu apa? Semua harapan yang diberikan walaupun kita jarang ngobrol, jarang jalan sama-sama, tapi harapan-harapan kecil kamu itu buat saya sebagai perempuan, sangat-sangat menjadi bahan perenungan diri."

"Apakah kamu itu hanya main-main saja dengan hatimu, atau bahkan rasa penasaran kamu terhadap saya sudah habis? Mungkin kamu bertanya, apakah saya sudah mencintai kamu? Dan pertanyaan itu sebenarnya sudah kamu jawab dengan melihat sikap saya ketika di depan kamu."

"Gak tau kenapa, rasanya hati ini sudah terlalu jauh dari angannya. Yang awalnya abu-abu, ketika kedatangan kamu di hidup saya berubah menjadi putih, berseri. Tetapi pada akhirnya berubah lagi juga menjadi hitam, kusut, gelap, penuh gelombang-gelombang luka."

"Setelah pesan ini terkirim, saya tidak mengharapkan pesan ini di balas, saya hanya ingin menyampaikan yang selama ini saya tahan. Dan satu hal lagi,"

"Kamu tenang aja, setelah ini saya akan mencambuk tubuh saya selama 40 hari, karena hanya untuk mengirimkan pesan ini."

Setelah sudah hampir 1 jam pesan itu terkirim, Farida tidak menerima balasan dari pesannya, padahal Farel sudah membacanya 30 menit yang lalu.

Yang dari tadi ia duduk di atas sajadah selepas sholat nya, sekarang ia pun runtuh dan bersujud sebagai bukti pengampunannya kepada sang Rabb.

TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang